Gedung Angker Sekolah Dasar
Kisah Nyata
Gedung Angker Sekolah Dasar
Konon sekolah ini berada di atas tanah angker menurut warga, karena dulunya ada sebuah kuburan kuda masa penjajahan belanda. Kini di tempat itu didirikan gedung sekolah yang terdiri dari 2 gedung, yaitu gedung utara dan selatan. Sejak sekolah ini berdiri sekitar beberapa puluh tahun lalu, konon sering terjadi teror hantu. Ada murid yang pernah mengalami kesurupan pada saat jam istirahat di siang hari, dan setelah sadar ia mengaku melihat seorang nenek tua yang ingin mengajaknya pergi entah kemana. Bahkan ada seorang guru yang menderita lumpuh setelah bermimpi mengangkat gedung sekolah tua tersebut. Selain itu beberapa guru maupun warga mengaku pernah melihat penampakan aneh, misalnya pintu tertutup sendiri maupun bayangan putih berkelebat. Bahkan seorang wanita tukang sapu pernah melihat sosok wanita berbaju putih terbang di dalam ruangan gudang di sebelah SD tersebut.
Ketika sedang dilakukan renovasi, ada 4 orang pekerja bangunan yang memulai pertama kali membongkar gedung sekolah tersebut. Suasana mistis mulai terasa ketika mereka hendak memulai menurunkan genteng pada pagi hari sekitar jam 10. Mereka mendengar suara keras di dalam salah satu kelas seperti ada genting jatuh di lantai dalam kelas, tetapi setelah dilihat ternyata tidak ada apa-apa. Maka mereka pun memulai pekerjaannya membongkar genteng. Ketika seharian bekerja keempat tukang bangunan tersebut merasakan adanya keganjilan. Suasana selama bekerja seperti tegang dan tidak bisa nyaman seperti pekerjaan bangunan lainnya. Ditambah lagi udara pegunungan di Malang Selatan yang dingin menambah suasana semakin mistis.
Pada sore hari selepas kerja, mereka mandi di sebuah sumur tua di sekolah itu. Di samping sumur tua terdapat bangunan WC alias Toilet yang sudah rusak, namun ada satu kamar yang masih bisa dipakai mandi. Ketika mandi, mereka mencium seperti ada bau apek seperti bau kotoran kuda. Kebetulan bangunan toilet tersebut diduga berada tepat di atas kuburan kuda tempo dulu. Lagi-lagi keempat pekerja bangunan asal Blitar ini mengalami fenomena mistis yang cukup membuat bulu kudu merinding. Malamnya mereka berempat tidur di salah satu kelas yang masih belum dibongkar, karena mau pulang rumahnya jauh. Sepulang makan malam di sebuah warung, pada jam 9 malam mereka masuk ruang kelas untuk tidur dengan menggelar tikar. Tetapi mereka dibuat gelisah oleh suara-suara aneh seperti ada orang berbisik-bisik di salah satu ruang kelas. Namun karena mereka lelah bekerja seharian maka suara-suara aneh tersebut tidak dihiraukan. Mereka berempat tertidur pulas.
Menjelang tengah malam ada suara orang mengetuk pintu, lalu salah seorang membukanya karena mengira itu adalah mandor bangunan yang ingin masuk. Tetapi setelah pintu dibuka ternyata tidak ada siapun di luar. Tanpa basa-basi mereka pun kembali melanjutkan tidurnya dengan pulas. Kemudian tepat pada tengah malam, tiba-tiba seorang kuli bangunan tersebut berteriak keras dengan tangannya menunjuk ke arah pojok kelas. Mendengar teriakan keras tersebut maka ketiga rekannya terbangun dan melihat apa yang ditunjuk oleh teman yang berteriak tersebut. Ternyata di pojok kelas ada sosok seorang nenek tua berwajah seram mengacung-acungkan sapu korek (sapu lidi) ke arah mereka.
Sosok wanita tua tersebut mengenakan pakaian hitam berambut tebal berwarna putih dengan wajah buruk serta matanya besar dan melotot. Hantu wanita tua tersebut tertawa terkekeh-kekeh dengan mengacungkan sapu lidinya ke arah para kuli bangunan dengan nada seperti mengancam. Maka kontan saja keempat kuli bangunan tersebut lari tanpa memakai sandal dan berebut pintu. Mereka lari sekencang-kencangnya sambil berteriak hantu. Semua barang-barang seperti selimut dan sarung mereka tinggal begitu saja. Mereka berlari ke arah jalan, namun suasana pedesaan begitu sunyi sepi serta gelap gulita sehingga tidak ada warga yang menolong mereka.
Keempat pekerja bangunan kurang beruntung tersebut akhirnya memutuskan untuk melanjutkan tidurnya di pos kamling, karena mau kembali ke ruang kelas tidak berani. Bahkan dompet mereka dibiarkan begitu saja di dalam kelas dalam kondisi pintu terbuka. Mereka menghampiri pos kamling yang kondisinya kotor dan tidak terurus dengan harapan bisa tidur di bangunan tersebut. namun lagi-lagi sial, ternyata di dalam bangunan tua pos kamling tersebut sudah digunakan tidur oleh orang gila dengan barang-barang bawaan seperti karung dan kardus yang menumpuk di lantai. Tapi apa boleh buat, daripada dimakan hantu nenek tua di sekolah maka lebih baik mereka memutuskan untuk berbagi sedikit tempat dengan orang gila di pos kamling tersebut agar bisa tidur sampai pagi.
Cerbung Horror Indonesia