Sunday, September 17, 2017

Rentetan Kejadian Misterius di Hutan Blora Yang Angker

Rentetan Kejadian Misterius di Hutan Blora Yang Angker

Peristiwa Misterius di Hutan Blora Yang Angker Semarang Kabupaten Blora merupakan salah satu wilayah yang menjadi paru-paru Jawa Tengah. Hal itu karena luasnya hutan jati yang dikelola oleh Perum Perhutani. Meskipun demikian, penulis menggambarkan tanah kelahirannya dalam Cerita Dari Blora itu sebagai kota tandus bertanah kapur, dan memiliki setumpuk permasalahan sosial yang kompleks, seperti kota lain di Pantura.
Namun, luasnya hutan itu ternyata menyimpan misteri tersendiri. Banyak kejadian misterius melingkupi Blora yang berhubungan dengan luasnya hutan yang ada. Kejadian paling kasat mata adalah banyaknya yang tersesat di berbagai titik hutan Blora itu.

Berikut beberapa peristiwa misterius yang menonjol dari puluhan atau bahkan ratusan kisah di sana. Cerita ini bersumber dari sejarah lisan dan kisah yang tercatat di kepolisian sebelum peristiwa masuknya Bus Garuda Mas, Senin 13 Maret 2017 di hutan itu juga.


Order Gaib Pentas Ketoprak
Kita awali kisah ini pada 2003. Ketika itu, sebuah kelompok seni ketoprak mendapat undangan pentas di sebuah rumah di Desa Kedungbacin, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora. Namun setelah ditunggu lama, rombongan kesenian ini tak kunjung datang ke rumah si pengundang sesuai perjanjian.

Menurut Suyono, salah satu warga Todanan, warga desa sempat kecewa dengan kelompok seni itu. Namun keesokan harinya mereka heran karena menemukan rombongan itu di dalam hutan.
"Saat dikomplain karena tidak datang, pemimpin rombongan malah bingung karena mereka merasa sudah menggelar pentas semalaman," katanya.


Pengendara Motor Hilang Misterius


Peristiwa kedua yang juga menghebohkan warga terjadi pada 2008. Saat itu, ada warga Desa Kedungbacin, Kecamatan Todanan, Blora, yang mengendarai sepeda motor dan melintas di kawasan Hutan Bonggan.
Suyono mengaku lupa nama warga itu. Namun, warga Kedungbacin ketika itu heboh karena sang pengendara motor menghilang.
"Ia dua hari tidak pulang. Ternyata ia ditemukan di lokasi yang tak jauh dari ditemukannya bus dan dua truk tronton di perbatasan Hutan Bonggan dan Hutan Gadogan tahun 2012," kata Suyono.


Mengitari Kuburan
Kisah misterius berikutnya terjadi pada 2009. Kali ini dialami Briptu (pangkat saat itu) Soewignyo, seorang anggota Sentra Pelayanan Masyarakat Polsek Todanan, Blora. Sebagai polisi, ia biasa pulang pergi bersepeda motor. Peristiwa terjadi ketika ia pulang naik motor menuju Kunduran, Blora.
"Tiba-tiba lampu sepeda motornya lepas ketika melintas di kawasan Hutan Bonggan. Polisi itu kemudian turun dan mencoba membetulkan lampunya. Karena tak bisa, ia lalu memegangi lampunya dan meneruskan perjalanan. Namun semalaman ia tak juga sampai rumah. Biasanya (perjalanan) hanya beberapa menit," kata Suyono.

Suyono menambahkan, Briptu Suwignyo baru sadar ketika ia ditegur orang ketika hari sudah terang tanda pagi sudah tiba. Anehnya, ia ternyata hanya berputar-putar di areal pemakaman.


Misteri Kota Gaib
Saat itu bulan Suro. Ia dalam perjalanan pulang dari berkunjung ke rumah temannya di daerah Kunduran dan Randublatung, Blora.
Dalam perjalanan pulang, Vicky Satria merasa melewati sebuah kota yang ramai dan bertemu dengan seorang ibu dan anak yang kebetulan ingin pulang. Merasa iba dan karena ia sendirian, Vicky mengantarkan ibu tersebut ke rumahnya.

"Bentuk rumahnya seperti rumah Jawa kuno, dan saya dijamu tuan rumah," kata Vicky.
Usai mengantarkan ibu itulah, ia ternyata hanya berputar-putar di tengah hutan. Untunglah ia bertemu dengan sesosok orang tua berbaju putih yang menunjukkan jalan utama ke arah Solo.


Bus dan Truk di Jalan Setapak
Peristiwa misterius yang paling fenomenal terjadi pada Kamis, 21 Juni 2012. Ketika itu sebuah Bus Pahala Kencana melaju dari Jakarta menuju ke Madura, Jawa Timur. Bus Pahala Kencana ini membawa 33 penumpang.

Sekitar pukul 02.30 WIB, bus itu tiba di hutan Gadogan, Desa Kedungbacin, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora. Bus Pahala Kencana itu kemudian mengikuti sebuah truk beton Jaya Mix yang di depannya.
Merasa truk tersebut berjalan lambat, bus Pahala Kencana mencoba mendahului. Malangnya, mereka bersenggolan. Ketika turun untuk melihat kondisi kendaraan, awak bus dan sopir truk itu baru menyadari bahwa mereka berada di jalan setapak.

Bowo Kajangan, seniman instalasi dan performance art asal Blora yang tinggal di Semarang mengatakan bahwa keesokan harinya, warga heboh karena dua kendaraan besar itu bisa melintas di jalan setapak.
"Yang aneh, warga dan awak bus juga para penumpang tak melihat adanya jejak ban maupun bekas-bekas semak yang dilindas kendaraan itu. Bahkan kendaraan itu juga tak lecet sedikit pun. Lecetnya karena mereka berbenturan saat bus hendak menyalip," kata Bowo Kajangan.


Kecelakaan Tunggal Tiba-tiba
Pada 2013, sebuah mobil Suzuki Ertiga melaju dengan kecepatan sedang di wilayah Kecamatan Jiken. Mobil itu masuk ke dalam hutan tak terlalu jauh, hanya beberapa puluh meter saja. Mobil berhenti karena menabrak sebatang pohon jati. Akibatnya, sang sopir, Mulyono, terluka di bagian dagu.
Suzuki Ertiga ini tiba-tiba masuk ke hutan dan baru bisa berhenti setelah menabrak pohon.

Menurut Muhammad Isa, saksi mata yang mengendarai mobil tepat di belakangya, mobil yang dikendarai Mulyono itu tiba-tiba berbelok ke kanan dan masuk ke dalam hutan jati di km 14. Setelah menabrak pohon jati, mobil berhenti.

"Sopir hanya sendirian. Tak ada penumpang," kata Isa.
Pengakuan Mulyono, ketika berada di lokasi ia mengaku tidak sadar jika menerobos hutan. Bahkan ketika sadar ia tersesat, kakinya juga sulit menginjak rem sehingga mobil itu menabrak pohon jati.


Bus Tersesat di Hutan
Peristiwa berikutnya yang cukup menonjol terjadi 11 Oktober 2016. Peristiwa juga terjadi sekitar jam 02.30 WIB. Kali ini peristiwa terjadi di lahan Perhutani pos 7 Dukuh Nglecong, Desa Botoreco, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora. Saat itu Bus Jati Mas nopol K 1495 GE tersesat di tengah hutan.

Bus yang dikemudikan Santoso, warga Jepara; dan kernet Parman, warga Todanan, itu rencananya hendak menjemput rombongan pariwisata SDN 2 Plosorejo. Akibatnya, mereka terlambat menjemput anak-anak SD yang hendak berwisata itu. Kepada panitia, mereka menjelaskan sudah tersesat di tengah hutan.

"Namun, yang ini ada juga yang menduga bahwa itu hanya alasan sopir dan kernet saja agar tak dikomplain pihak penyewa," kata Bowo Kajangan.
Warga Desa Kedungbacin pernah mendengar cerita dari sesepuh mereka bahwa di daerah sekitar hutan tersebut terdapat sebuah kota gaib. Kota tersebut cukup megah dan besar. Benarkah? Wallahu alam.


Bus Kembali Nyasar Masuk Hutan Blora
Bus Garuda Mas dengan trayek Jakarta Blora tiba-tiba masuk ke dalam hutan jati di daerah Cepu, Kabupaten Blora Jawa Tengah. Berbagai spekulasi cerita mistik beredar di kalangan netizen terkait kisah misteri hutan jati Kalimodang yang horor.
Kisah-Kisah Misterius Hutan Blora 

Peristiwa terjadi Senin (13/3/2017) jam 03.40. Akun FB Kantong Oye mengunggah foto bus yang berada di tengah hutan jati di grup Blora Updates. Dalam postingannya Kantong Oye menyebutkan bahwa keberadaan bus tersebut nyelonong ke dalam hutan tak terkait peristiwa mistik.

"Ada bus bus masuk hutan jurusan Cepu. Nabrak jati dan tiang listrik. Infonya tadi jam 3. Kronologinya gak ngerti, tapi macetnya panjang," demikian Kantong Oye menulis.
Postingan ini langsung disambar netizen. Tidak sedikit yang menduga kejadian itu adalah kejadian mistik. Meskipun banyak juga yang mengomentari bahwa kecelakaan itu adalah faktor human error.
Akun FB IAn FuntastikPoetra GolptickBlora langsung berkomentar singkat. "Alas blora emang mistis." Hal yang sama ditulis oleh Yocan Pratama, "Alas blora mesti ngono leh."

Dalam postingan itu dikabarkan bus dalam kondisi kosong tanpa penumpang, namun sopir dikabarkan meninggal. Tak lama kemudian berita berkembang dan menyebutkan bahwa sopir bus dalam kondisi luka dan saat ini sudah dirawat inap di sebuah rumah sakit.
Spekulasi dianggap kejadian mistis dituliskan oleh akun Putri Noka. Menurutnya sejak dari Jakarta bus tersebut memang sudah terasa aneh. Ia bercerita bahwa ibunya menjadi salah satu penumpang di bus tersebut. Bus tersebut terasa seperti jalan miring-miring, meski berada di medan yang datar.

"Ki bus sg ditumpaki ibukq ko jkt. Ibukq tkn omah jm 3 isuk ki jm 4 krng 20 lg kclkaan. Akeh sg ngmng nx bus'e aneh pas ditumpaki (Ini bus yang ditumpangi ibuku dari Jakarta. Ibuku sampai rumah jam tiga, ini jam empat kurang duapuluh menit kecelakaan. Banyak yang bererita kalau busnya aneh ketika ditumpangi)," tulis Putri Noka.
Bus itu sudah sepi penumpang karena tujuan akhir ada di daeran Jepon, Blora. Ketika dievakuasi, terlihat bahwa bagian depan bus sudah hancur. Bus ini mengalami kecelakaan tunggal diduga karena sopir kelelahan.
Kaca depan juga hancur dengan list atau karet penjepit kaca ke dinding bodi bus yang menjuntai.
Sejumlah polisi dan warga berada di lokasi. Beberapa pohon jati ditebang untuk proses evakuasi.
Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Blora menyebutkan bahwa bus tersebut memang mengalami kecelakaan tunggal di hutan Kalimodang. Proses evakuasi memakan waktu cukup lama karena harus memotong beberapa batang pohon jati.

"Tidak ada korban jiwa, kronologi dan penyebab masih (dalam) penyelidikan pihak kepolisian.Pengemudi dan kernet dilarikan ke rumah sakit," demikian sumber di BPBD Kabupaten Blora.



Artikel Terkait

Rentetan Kejadian Misterius di Hutan Blora Yang Angker
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email