Tuesday, June 22, 2021

Kosan Murah Tapi Angker


https://hideouses.blogspot.com/2021/06/kosan-murah-tapi-angker.html


Kosan Murah Tapi Angker - Pada saat itu jam sudah menunjuk pukul 1 pagi. Tapi karena tugas kampus aku terpaksa harus begadang demi menyelesaikan semua tugas ku yang memang harus dikumpulkan jam 8 pagi.


Karena sudah larut malam, tentu keadaan kos sangat sepi, Bahkan kelewat sepi. Yang terdengar hanya ketukan keyboard laptopku. Tumben juga pada saat itu aku tidak kepikiran untuk menyalakan musik.


Awalnya sih suasana oke-oke aja, Itu karena pikiranku fokus pada tugas. Tiba-tiba Srrr! Entah dari mana hawa dingin itu datang, tapi yang pasti sensasinya sukses buat bagian tubuhku sebelah kanan merinding gila.

Tentu aku langsung menoleh ke kanan, ternyata kosong.


“Yaiyalah, aku memang sendiri dikamar.“ Begitulah pikirku.


Aku lanjut ngetik yang sialnya mendadak kebelet pipis, Kebetulan toilet berada diluar kamar, hanya berjarak 4 meter dari kamar aku. Yang jadi masalah, disaat ketakutan seperti ini, kenapa harus keluar kamar segala! Harus kekamar mandi lagi!


Gak mungkin ditahan, aku paksa kaki ku bergerak, ku buka pintu kamarku. Alamak.. kenapa lampu ruang tengah dimatiin?!


Padahal sedang takut, tapi tetap aja mataku liat ke kanan ke kiri, buat mastiin di tangga kosong apa tidak? Di lorong kamar-kamar kos kosong apa tidak? Dan syukur lah ternyata kosong, hanya gelap saja.


Aku langsung jalan cepat menuju kamar mandi, Ini yang buat aku selalu menghindari ke kamar mandi di malam hari. Karena asbes kamar mandi kos ada lubangnya, Gak besar banget sih cuma 40cm gitu besarnya. Tapi kan tetap aja mata ini lirik-lirik pandang ke lubang itu. Berharap gak ada yang ngintip, dan yang terlihat hanya kegelapan.


Saking parnonya, cebok pun asal-asal. Anggap saja bersih. Sedetik itu aku sudah kembali kekamar, gak lupa kunci pintu. Lalu aku lanjut mengetik tugas.


Lagi-lagi hawa dingin entah dari mana menggoda tubuhku sebelah kanan, Kali ini berhasil buat aku merinding sampe kaku gitu. Karena terasa sangat aneh, Semua bulu di tanganku berdiri tegak. Badanku seperti meriang gitu.


     “Udah gak bener ini.“ Batinku.

Aku save tugasku dan ku rapikan buku-buku ku.

     “Ada apa lagi ini? Liat gak ya?“ entahlah, aku merasa seperti ada yang memperhatikanku.


     “Shit lah. Ganggu aja.“ gak tau kenapa, aku malah kesal. Yaiyalah, masa aku diatur-atur hantu! Berkat amarah, aku berani menoleh dan..


https://hideouses.blogspot.com/2021/06/kosan-murah-tapi-angker.html

Aku beserta kursiku mendarat ke lantai, Ada cewek disana. Bajunya putih dan panjang sampai menyentuh lantai, wajahnya tertutupi rambut. Dia berdiri disampingku tepatnya disamping kursiku. Aku sih takut, tapi amarah lebih menguasaiku. Baru saja aku hendak lanjut memaki, eh dianya sudah tak ada.


Tak berselang lama

Tok! Tok! Tok! (Pintu kamarku diketuk)

     “Taik lah!“ makiku lagi.


Siapa lagi kalau bukan si hantu! Dikos itu Cuma aku sendiri karena memang tidak ada yang mau ngekos selain aku,  dan yang jaga kos juga sedang tidak tidur di kos setau ku.


     “Pantas kosan ini murah!“


Ketukan pintu itu hanya terdengar 3 kali begitulah yang aku ingat sebelum akhirnya keadaan kembali senyap.


“Baru juga seminggu ngekos disini, Kalau besok langsung cabut kan sayang uangnya.“ dan pilihan aku jatuh ke... Tetap ngekos disana.


Bodoh amat sama hantu. Toh lama-lama dia bakal bosan hantuin aku!


Tapi nyatanya setelah 2 bulan kemudian. Hampir setiap hari dia gangguin aku. Suara anak ayam di tengah malam, suara ketukan, tawa dan tangis dia dan sebagainya.


Sebenarnya aku sudah lumayan kebal dengan hantu-hantuan berkatnya si hantu cewek, tapi karena aku gak bisa istirahat dengan nyaman, di bulan ketiga aku mutusin untuk keluar dari sana.



END-

By _Nove_ via wattpad

Wednesday, November 20, 2019

Ruang Ketenangan

Ruang Ketenangan

Ruang ketenangan.

Aku mulai bosan akan kehidupan yang nyata ini, bisa di katakan lebih dari sekedar bosan. Disaat semuanya bisa ku raih, mereka mengagungkan ku, bahkan lebih dari itu, itu hanya dulu, ketika ayah ku belum mati.

Huft sudah pagi ternyata, aku menyibak tirai jendela, dengan enggan aku melangkah menuju kamar mandi, tiba-tiba aku mendengar suara gemericik yang berasal dari langit-langit kamar mandiku, seketika itu pula terlihat oleh ku segerombolan kelelawar tengah tidur dengan nyenyak.

Akupun heran, sejak kapan ada kelelawar disini, akupun menyudahi kegiatan ku di kamar mandi, dan mulai tidur lagi, karna aku harus menyempurnakan ritual ku untuk hidup di keabadian mimpi ku, hehehe.. bukan kah itu kelelawar yang ku keluarkan semalam dari mimpiku? Kekeh ku..

Dan ku selimutkan lagi diriku dengan kulit mereka, tak lupa ku teguk teh kental amis hangat yang begitu manis semanis keinginan ku, untuk mengeluarkan apapun itu yang kuinginkan dan mungkin isi perut mereka. Ayu Nursina

End

Tuesday, October 9, 2018

Urban Legend 'Asal Mula Hantu Mister Gepeng'

Urban Legend 'Asal Mula Hantu Mister Gepeng'

Hantu Mister Gepeng klasik ini adalah Legenda yang memulai debutnya di WC sekolah SD jaman dulu, beberapa sumber mengatakan bahwa Mr. Gepeng paling suka bersembunyi di WC/Toilet wanita, pada awalnya merupakan seorang pengusaha kaya raya yang naasnya terjepit oleh pintu lift hingga gepeng dan meninggal dunia. Namun, ada juga yang menceritakan kalau pengusaha kaya raya tersebut mati bukan karena terjepit pintu lift melainkan karena terlindas bulldoser hingga gepeng dan tewas. 
Ada juga cerita yang mengatakan kalau ia adalah seorang dokter, bukan pengusaha. Namun yang pasti, semua cerita mengatakan kalau ia adalah seorang laki-laki yang mati dalam keadaan gepeng. Itulah kenapa hantu tahun 90 an ini disebut Mister Gepeng.

Mister Gepeng Bersemayam di Toilet Wanita
Banyak yang mengatakan bahwa hantu Mr. Gepeng yang sempat menghebohkan tanah air ini konon ia suka bersembunyi di toilet-toilet wanita seperti di toilet sekolahan ataupun toilet-toilet umum. Bahkan, ada banyak perempuan yang mengaku pernah melihat penampakan hantu gepeng ini di toilet-toilet sekolah. Itulah kenapa dulu banyak perempuan yang lebih memilih kencing di celana karena takut bertemu dengan hantu penunggu toilet wanita ini. Yang pasti, saat ini hantu zaman dulu ini sudah punah dan tak akan mengganggu perempuan di toilet-toilet wanita lagi.

Urban Legend 'Asal Mula Hantu Mister Gepeng'

Mitos-Mitos Hantu Mister Gepeng
Ada beberapa mitos tentang hantu Mister Gepeng yang berkembang di masyarakat pada era 90 an. Konon, ia bisa mengabulkan semua permintaan dengan melakukan ritual tertentu. Meskipun banyak yang tidak percaya, namun banyak juga yang melakukan ritual-ritual tertentu yang disyaratkan. 
Ada 2 ritual konyol yang dulu sempat menghebohkan tanah air ini:
Mister Gepeng dipercaya merupakan pengusaha kaya raya yang pada saat kematiannya masih membawa koper berisi uang yang sangat banyak. Untuk mendapatkan uang dari hantu Mister Gepeng, seseorang hanya perlu menelpon ke nomor 7777777. Pada keesokan harinya, kita bisa mengambil sejumlah uang tertentu di lubang toilet. Namun, sebelum mengambil uang tersebut, kita harus melangkah maju-mundur-ke kiri-ke kanan. Kemudian dengan ajaib uang akan muncul dengan sendirinya.

Kita bisa mendapatkan uang berapapun yang kita mau hanya dengan melakukan ritual konyol yaitu melangkah maju-mundur-ke kiri-ke kanan yang dilakukan di depan pintu toilet. Kita tinggal mengucapkan apapun yang kita mau. Misalnya, ucapkan saja “Mister Gepeng saya ingin sepeda baru” kemudian lakukan ritual unik tadi sebelum akhirnya sepeda baru muncul secara ajaib di depan anda.
Mitos-mitos tentang Mister Gepeng di atas memang terdngar sangat konyol terutama yang belum lahir di tahun 90 an. Namun yang pasti, hantu yang satu ini pernah membuat remaja di tahun 90 an heboh dan berlomba-lomba mendapatkan uang dari Mister Gepeng. Jika saja Mister Gepeng benar-benar ada sampai sekarang dan mitos-mitos itu juga benar adanya, mungkin tak akan ada lagi kemiskinan di Indonesia. Sayangnya Mister Gepeng tinggalah sebuah cerita, yang hanya bisa kita kenang sebagai hantu legendaris Indonesia di masa lalu.

Hantupedia

Tuesday, July 31, 2018

Story : Project Anesthasia


Siapa mereka?, siapa diriku?, aku tak tahu apapun yang terjadi saat ini. Mengingat hanyalah membuat rasa sakit yang ada pada kepalaku. Kedua tangan ku di borgol erat, bahkan sulit untuk menggerakan jari jari ini. Lampu ruangan yang berkedip kedip tanpa henti, serangga yang merayap-rayap diatas lantai retak dan kotor penuh dengan air yang terkontaminasi.

Panik sembari menggoyakkan rantai yang menyatuh dengan borgol ini. Mengapa aku berada di sini merupakan pertanyaan yang paling besar didalam pikiranku. Aku tak tahu harus berbuat apa, tetapi sesuatu yang tidak ku inginkan itu terlihat tengah mendekat dari balik pintu besi yang berkarat.
Panik semakin meninggi demikian juga dengan rasa takut yang tak terkendalikan. Aku terus menggoyakkan rantai tanpa henti, walau terdengar menghabiskan waktu yang sia-sia, aku beruntung rantai tersebut berkarat. Dengan satu kali tarikan rantai itu akan hancur.

Suara yang terdengar menggeliat seperti siput, cairan yang lengket mulai membanjiri sela-sela pintu. Aku berhasil terlepas dari rantai dan dengan berusaha ku mendobrak pintu itu sebisaku.
Pintu besi itu terbuka dengan mudahnya, dan terdapat koridor yang gelap. Sempat ku melihat kebelakang pintu besi itu, dimana sesuatu yang amat mengerikan terlihat dengan mata telanjang.
Sesuatu yang besar, hampir memenuhi ruangan koridor, berwarna putih pucat dan tentakel yang berada di wajahnya, sambil meraihkan tangan yang berlendir dengan ribuan tentakel bertaring tajam mencoba menggapai tanganku yang tengah terikat erat dengan borgol.

Ketakutan membuat ku membeku sementara, dan ku mencoba lari tanpa arah tujuan untuk menghidari dari makhluk itu. Tubuhnya yang besar mungkin sulit untuk bergerak tetapi lendir itu membantunya untuk menggeliati ruangan layaknya siput dengan cepat.

Berlari tanpa henti menuju pintu dengan kalimat keluar diatasnya. Aku mendobrak pintu itu seperti hal yang kulakukan sebelumnya. berhasil dan melihat cahaya yang terang di hadapan ku, aku berupaya menggapainya dengan senyuman yang lega.

Aku membuka mataku, melihat ruangan yang baru saja ku hindari yaitu ruangan yang sama. Pintu besi, rantai yang berkarat kini tidak lagi berkarat, serangga yang merayap diatas lantai retak dan kotor di penuhi air yang terkontaminasi dan suara yang tidak ingin kuingat kembali.
Terdiam dan membeku seperti patung, menatap langit-langit dan menyadari sesuatu keajaiban yang terjadi hanyalah mimpi. 

Senyum dan tertawa gila... " inilah akhirnya. "

Story by : Nathan Oliver Claire

Wednesday, February 7, 2018

Manusia Kanibal : Issei Sagawa

Manusia Kanibal : Issei Sagawa

Rupanya memang benar, berbekal pendidikan memadai dengan kemampuan intelektual yang sangat baik serta lahir dari keluarga kaya raya ternyata tak menjamin seseorang untuk selalu berbuat baik. Tengok saja, Issei Sagawa, pria cerdas keturunan keluarga kaya di Jepang dengan keji membunuh temannya sendiri.

Lebih kejam dari itu, Sagawa ternyata memakan wanita cantik yang telah dibunuhnya tersebut. Renee Hartevelt, sang korban, merupakan teman kelas Sagawa sendiri.
Setelah terbukti bersalah melakukan pembunuhan tersebut di Paris pada 1981, Sagawa tak segang-segan mengakui perbuatannya. 
Dia mengaku telah menembak kepalanya dan memakan sebagian anggota tubuh Hartevelt.
Yang menjadi kontroversi dari kasus tersebut, adalah keluarga Sagawa berhasil membebaskan dia dari segala hukuman. Mengapa Sagawa bisa dinyatakan bebas?

Pendidikan Tinggi Issei Sagawa
Issei Sagawa lahir prematur di Tokyo pada 1949. Sagawa merupakan anak dari keluarga super kaya yang mendapat perhatian penuh dari ayah dan ibunya.
Sagawa merupakan pria pendek dengan tangan dan kaki yang terbilang kecil untuk pria berusia 20 tahunan. Bahkan suaranya terdengar seperti wanita.
Manusia Kanibal : Issei Sagawa

Dengan kemampuan intelektual yang sangat tinggi, Sagawa dengan mulus merampungkan gelar sarjana di jurusan Sastra Inggris, Wako University di Tokyo. Pada 1977, di usia ke-28, Sagawa melanjutkan studinya ke luar negeri.
Dia memilih Paris untuk mendapatkan gelar PhD. Di sanalah dia bertemu dengan Hartevelt yang kemudian menjadi korban dari segala kekejian dan obsesi kanibalismenya sejak masih remaja.

Membunuh dan Memakan Wanita Cantik
Dengan tubuh yang kurang menarik bagi para wanita, Sagawa terobsesi dengan wanita cantik. Gejala dari obsesi tersebut ditunjukkan sejak dia masih berusia remaja.
Sagawa mengaku selalu ingin memakan wanita cantik yang ditemuinya di mana saja. Sagawa pernah mencoba merealisasikan fantasinya dengan masuk secara diam-diam ke apartemen dosennya di Tokyo.
Dosen asal Jerman tersebut memang telah membuat Sagawa tergila-gila. Namun aksi tersebut gagal saat dosen tersebut terbangun dan berteriak membuat Sagawa ketakutan.
Kejadian tersebut justru semakin menambah hasratnya pada wanita cantik. Obsesi tersebut dibawanya ke Paris dan membuatnya jatuh cinta pada teman sekelasnya.
Manusia Kanibal : Issei Sagawa

Di Paris, dia bertemu dengan gadis asal Belanda, Renee Hartevelt. Kulitnya yang putih dengan lekuk tubuhnya yang sempurna membuat Sagawa tergila-gila.
Setelah berhasil membujuk Hartevelt datang ke apartemennya untuk belajar bersama, Sagawa langsung melancarkan aksinya. Dia lantas menembak Renee Hartevelt dan memakan anggota tubuhnya selama dua hari.
Sisa tubuhnya lantas hendak dibuang ke danau menggunakan koper namun polisi berhasil membekuk Sagawa.

Akui Kesalahan, Sagawa Dibebaskan
Setelah dibekuk polisi, Sagawa mengaku telah membunuh dan memakan bagian tubuh Hartevelt. Mengetahui anaknya tersangkut kasus pembunuhan, ayah Sagawa yang kaya raya lantas membayar pengacara handal di Paris.
Manusia Kanibal : Issei Sagawa

Dengan alasan gangguan jiwa, Sagawa lantas dibebaskan dari segala tuduhan dan hukuman. Itu setelah Sagawa menjalani sejumlah tes mental dan psikologis.
Setelah dibebaskan dari hukumannya, dia menjadi selebriti di Jepang setelah mempublikasikan buku mengenai pembunuhan yang dilakukannya. 

Sagawa kini tinggal di Tokyo dan kebebasannya masih sangat kontroversial hingga saat ini.

HCI

Monday, January 29, 2018

44 Hari Penyiksaan Kejam 'Junko Furuta'


Junko Furuta adalah seorang gadis berumur 16 tahun yang sama seperti gadis lainnya. Ia seorang pribadi yang ceria, bersahaja, dan sangat baik. Junko adalah siswi dari sekolah menengah Misato, di Saitama Prefecture, Jepang. Ia adalah seorang remaja yang cantik, tidak seperti remaja lainnya. Junko tidak pernah merokok atau minum-minuman keras.

Junko sangat terlihat tidak menarik di mata para remaja gengster saat itu, namun Hiroshi Miyano menaruh hati padanya. Hiroshi memang tidak pernah menginginkan hubungan yang sesungguhnya, ia hanya ingin bersenang-senang dan “mencicipi” Junko. Hiroshi biasa melakukan kekerasan di sekolahnya, dan ia adalah salah satu generasi muda dari Yakuza. Tidak ada yang berani menolaknya, tapi Junko dengan berani mengatakan “Tidak.” Dan inilah awal dari serangkaian mimpi buruk, mimpi terburuk yang mungkin dapat terjadi pada seorang wanita atau bahkan manusia.

Pada 25 November 1988, Junko diculik oleh 4 orang remaja. Salah seorang dari remaja itu adalah Hiroshi. Dan inilah awal mula dari mimpi buruk yang berlangsung selama 44 hari, dan Junko harus menghadapinya seorang diri. Selama 44 hari Junko harus melawati penyiksaan paling kejam yang mungkin pernah terjadi pada seorang wanita, penyiksaan yang tidak pantas dilakukan siapapun terhadap seseorang. 

Selama masa penculikan Junko dipaksa menelpon orang tuanya dan mengatakan bahwa ia lari dari rumah lalu tinggal bersama temannya. Ia dipaksa memberitahu orang tuanya jika dia dalam keadaan baik-baik saja. Para penyekap Junko melakukan ini agar polisi tidak melakukan pencarian paska menghilangnya Junko.

Orang tua dari Nobuharu Minato, pemuda yang rumahnya digunakan untuk menyekap Junko hanya datang beberapa kali dalam sebulan. Ketika orang tua Nobuharu datang, Junko dipaksa untuk mengaku sebagai pacar salah satu dari mereka. walaupun orang tua Nobuharu menyadari bahwa Junko sepertinya diculik, mereka tidak bisa melakukan apa-apa. Mereka takut berhubungan dengan Hiroshi yang merupakan generasi dari Yakuza.

Selama 44 hari masa penculikannya, Junko dipaksa untuk bertahan menerima segala macam siksaan mereka, menahan segala penderitaan dan rasa sakit yang benar-benar tidak tertahan. Sampai akhirnya Junko dibunuh.
Selama 44 hari Junko di paksa untuk telanjang bulat, tanpa sehelai pakaian yang menempel di tubuhnya. ia diperkosa oleh lebih dari 100 pria lewat, maaf anus dan vagina, penculik Junko juga mengundang beberapa anggota Yakuza untuk memperkosa Junko setiap harinya, diperkirakan Junko sudah diperkosa sampai 500 kali. pada titik tertentu ia diperkosa oleh 12 laki-laki yang berbeda dalam satu hari.

Selama 44 hari Junko juga harus menerima pukulan keras di wajahnya, mereka memukuli Junko dengan stik golf, dan membenturkan wajahnya ke lantai. 100 pria yang memerkosa Junko mengakui menikmati perlakuan mereka, mereka sangat senang saat melukai Junko. Setelah diperkosa, Junko dipaksa untuk masturbasi di depan mereka dan tamu-tamu mereka. mereka juga memasukan beberapa benda asing ke dalam anus dan Vagina Junko, seperti sebuah botol air mineral, lempengan besi, gunting, tongkat untuk menusuk daging panggang, dan panggangan yang sangat panas. Hiroshi juga membakar klitorisnya dengan sebuah korek api.

Junko tidak pernah diberi makan, ataupun minum. Ia dibiarkan kelaparan dan kehausan. Ia dipaksa untuk makan kecoa hidup dan meminum air seninya sendiri. Selain itu, para penculik Junko juga memasukan kembang api yang masih menyala ke dalam lubang dubur Junko, hingga kembang api itu padam. Itu mengakibatkan luka bakar yang cukup parah.
Setelah itu mereka menjepit puting Junko menggunakan penjepit besar hingga membuat putingnya robek, dan mengeluarkan darah yang cukup banyak. Junko tidak tahu lagi apa yang ia rasakan, seluruh tubuhnya sudah dipenuhi rasa sakit yang teramat sangat. Kemudian mereka mengikat tubuh Junko dengan posisi tangan dan kaki terbuka di atas lantai, lalu mereka menjatuhkan sebuah Dumbbell yang berat ke atas perutnya, ini mengakibatkan seluruh isi perut Junko keluar. Isi perutnya keluar melalui anus dan mulut.

Junko berharap segala siksaannya berakhir, tapi bukannya berakhir. Ia malah digantung di langit-langit rumah dengan keadaan telanjang dan dibiarkan kedinginan selama beberapa hari. Setelah beberapa hari tubuh Junko diturunkan, Hiroshi meneteskan lilin panas ke atas pelupuk mata Junko, lalu membakarnya.
Setelah itu mereka menusuk payudara Junko dengan jarum jahit, hingga jarum itu memenuhi payudaranya. Dan yang paling menyakitkan adalah mereka memasukan sebuah lampu bohlam ke dalam vagina Junko, kemudian menggosok-gosokannya hingga bola lampu itu meledak di dalam rahim Junko. Hal ini membuat luka robek yang sangat serius di rahim Junko.

Selama masa penyiksaan itu, Junko berusaha keras untuk bernapas. Ia mengalami kesulitan bernapas melalui hidung karena darah sudah membanjiri rongga hidungnya. Ia mengalami trauma, begitupun organ-organ tubuh Junko. Hingga tubuhnya menolak saat ia mencoba untuk makan, dan minum. Junko terus menerus muntah, dan itu membuatnya mengalami dehidrasi yang ekstreme. Tidak cukup sampai disitu, itu juga membuat penyekapnya kembali menyiksanya dan melayangkan beberapa pukulan ke wajahnya yang sudah membiru, bahkan mengihitam karena ia mengotori karpet.

Saat orang-orang yang menyanderannya sedang beristirahat minum-minum, Junko berusaha untuk menghubungi polisi. Tapi aksinya itu tertangkap, dan membuatnya harus merasakan hukuman atas pecobaan melarikan diri. Mereka menyiram kaki Junko dengan bensin dan membakarnya, membuat seluruh kulit kakinya melepuh. Mereka juga memasukan sebuah botol besar ke dalam anusnya, menyebabkan pendarahan hebat di bagian dalam anusnya.

Dengan kaki yang terbakar, dan luka-luka yang memenuhi tubuhnya. ia tidak lagi bisa berjalan, bahkan tangannya pun tidak dapat menggenggam apapun. Seluruh tulang di tubuhnya patah karena pukulan yang bertubi-tubi. Karena saat itu sedang musim dingin, Junko dipaksa untuk tidur di teras rumah dengan suhu dingin yang ektreme.
Dengan segala luka bakar, dan pendarahan akibat benda-benda asing yang dimasukan ke tubuhnya. Junko hanya bisa menrangkak, ia harus menghabiskan 1 jam untuk merangkak ke kamar mandi. 
Gendang telinga Junko pecah, dan ukuran otaknya pun menyusut.

Di hari ke 43 Junko sudah tidak tahan dengan rasa sakit yang ia rasakan diseluruh tubuhnya, bahkan ia meminta dibunuh saja saat itu dan menyelesaikan seluruh rasa sakitnya. Tapi para penculiknya tidak menyetujui keinginan Junko, mereka pun tidak mau membunuh Junko. Sebuah permintaan yang paling buruk yang pernah terucap dari mulut manusia.

Pada 4 Januari 1989. Para penculik Junko mengajaknya bermain Mahjong, dan tanpa diduga Junko memenangkan permainan. Tapi kemenangannya justru membawa petaka baginya, para penculik Junko geram karena kemenangannya. Mereka memukulinya (lagi) dengan barbel besi, dan membakar kaki, tangan perut, dan wajahnya setelah menyiraminya dengan bensin.

Seluruh tubuh Junko sudah dipenuhi luka bakar, lebam, dan pendarahan yang sudah sangat parah. Ia juga mengalami dehidrasi yang lebih hebat, seluruh oragan tubuhnya mengalami shock. Hingga akhirnya Junko meninggal keesokan harinya.

Para penculik memasukan tubuh Junko ke dalam sebuah drum besar, lalu mengisinya dengan 55 galon semen. Setelah itu mereka membuang drum itu di Koto, Tokyo.
Junko akhirnya harus menyerah, ia meregang nyawa dengan tubuh yang hancur. Ia harus menyerah setelah dikepung dengan rasa sakit yang meremukan, ia tidak punya pilihan. Ia mati di tangan manusia-manusia yang tidak terlihat seperti manusia. Seorang gadis 16 tahun yang mungkin masih mempunyai masa depan yang membentang, ia harus rela meninggalkan semuanya. Masa depannya, keluarganya, dan cinta yang menungkin menunggunya.

PENAHANAN DAN HUKUMAN
Para cowok itu ditangkap dan disidangkan sebagai orang dewasa, tapi karena Jepang menangani kejahatan yang dilakukan oleh pelaku yang masih dibawah umur, maka identitas mereka disembunyikan oleh persidangan. Akan tetapi, seminggu kemudian, majalah mingguan bernama Shukan Bunshun menerbitkan nama mereka, dengan menyatakan "Hak asasi tidak dibutuhkan oleh penjahat biadab". Mereka juga menerbitkan nama asli Furuta lengkap dengan detail tentang kehidupan pribadinya dan menerbitkannya besar-besaran di media.

Kamisaku dituntut sebagai pemimpin para cowok itu menurut persidangan. Keempat cowok itu diberi dinyatakan bersalah tetapi hanya diberi hukuman 8 tahun (seharusnya hukuman mati tuh dengan cara paling menyakitkan dengan tuntutan "membuat luka fisik yang menyebabkan kematian", yang seharusnya mereka dituntut dalam tuntutan pembunuhan).

Orang tua cowok pelaku menjual rumah mereka dengan harga maksimum 50 juta yen atau 5 miliar rupiah dan membayarnya sebagai kompensasi untuk keluarga Furuta. Penderitaan Furuta tidak sebanding dengan harga berapapun.
Orangtua Junko Furuta terkejut dengan kalimat yang diterima dari pembunuh anak perempuannya.

Buat yang belum mengerti atau belum paham jelas kronologi diatas, ini penjelasan kronologi kejadian menurut catatan sidang dari pengakuan para Tersangka :

Hari 1: 25 november 1988:
- Penculikan atas Furuta
- Dikurung sebagai tahanan dirumah, dan dipaksa berpose sebagai pacar salah satu cowok
- Diperkosa
- Dipaksa telepon orangtuanya dan mengatakan kalau dia kabur dan dia dalam situasi aman
- Kelaparan dan kekurangan gizi
- Diberi makan kecoak dan minum kencing
- Dibakar dengan korek api

Hari 16: 1 desember 1988:
- Menderita luka pukulan keras yang tak terhitung berapa ratus kali
- Muka terluka karena jatuh dari tempat tinggi ke permukaan keras
- Tangan diikat ke langit langit dan badannya digunakan sebagai sasak untuk ditinju
- Hidungnya dipenuhi sangat banyak darah sehingga dia cuma bisa bernafas lewat mulut
- Barbel sering dipukulkan ke perutnya
- Muntah darah ketika minum air (lambungnya ga bisa menerima air itu)
- Mencoba kabur dan dihukum dengan sundutan rokok di tangan
- Cairan seperti bensin dituang ke telapak kaki, dan betis hingga paha lalu dibakar
- Botol dipaksa masuk ke anusnya, sampe masuk, menyebabkan luka.

Hari 26: 10 desember 1989:
- Tidak bisa jalan dengan baik karena luka bakar dikaki
- Dipukuli dengan tongkat bamboo
- Petasan dimasukin ke anus, lalu disulut
- Tangan dipenyet (dipukul supaya gepeng) dengan sesuatu yang berat dan kukunya pecah
- Dipukulin dengan tongkat dan bola golf
- Memasukan rokok ke dalam kemaluan (atau mungkin maksudnya dijadiin asbak, dimatiin di kemaluan dan abunya dibuang ke dalam)
- Dipukulin dengan tongkat besi
- Saat itu musim dingin bersalju (dinginnya pasti dibawah 0 dejat alias minus) disuruh tidur di balkon
- Tusuk sate dimasukin ke dalam kemaluan dan anus menyebabkan pendarahan

Hari 30:
- cairan lilin panas diteteskan ke mukanya
- Lapisan mata dibakar korek api
- Dadanya ditusuk jarum
- Pentil kiri dihancurkan dan dipotong
- Bola lampu panas dimasukin kekemaluan
- Luka berat di kemaluan karena dimasukin gunting
- Ga bisa pipis dengan normal
- Luka sangat parah hingga membutuhkan sejam untuk merangkak turun tangga
- Gendang telinga rusak parah
- Ukuran otak yang menciut sangat banyak

Hari 40:
- memohon sama para penyiksa untuk di bunuhnya saja.

1 january 1989: tahun baru
- Sendirian di dalam gudang. Kedinginan dengan menahan nyeri di beberapa bagian tubuh karena dimutilasi.
- ga bisa bangun dari lantai

Hari ke 44:
- para cowok itu menyiksa badannya yang termutilasi dengan barbel besi, dengan menggunakan alasan kalah main mahyong.
- Furuta mengalami pendarahan di hidung dan mulut.
- Mereka menyiram mukanya dan matanya dengan cairan lilin yang dibakar.
- Cairan korek api dituang ke kaki tangan muka, perut dan dibakar. Penyiksaan akhir ini berlangsung sekitar 2 jam nonstop.
- Junko furuta meninggal hari itu dalam rasa nyeri sakit dan sendirian. 

Hari ke 45
- Mengisolasi mayat Furuta tanganya dan kakinya jadi satu, memasukan dalam drum lalu mengisinya dengan semen dan buang di tanah kosong.

Source : Kaskus

Tuesday, January 16, 2018

Creepypasta 'Pita Kuning'


Pita Kuning

Ada seorang gadis yang selalu mengenakan pita kuning di lehernya, tak peduli siang ataupun malam, cocok ataupun tidak dengan pakaiannya, ia memiliki teman sejak kecil, John namanya. 

John tak pernah melihat gadis ini tanpa pita kuning di lehernya.
Berkali-kali John bertanya, berkali-kali pula gadis ini menolak memberitahunya. Waktu berlalu, John akhirnya melamar si gadis dan menikahinya. 

Di hari pernikahan, John kembali bertanya pada istrinya yang cantik jelita tentang pita kuning di lehernya. Sang istri dengan berlinang air mata menjawab.
"Kita sudah berbahagia selama ini, apakah ada bedanya..?"

John berhenti bertanya sejak saat itu. Mereka berkeluarga dengan bahagia dan punya dua anak. Di hari ulang tahun emas perkawinan, John kembali bertanya tentang pita kuning di leher istrinya. 
Sang istri menjawab, 
"Engkau sudah bersabar selama ini. Bersabarlah sebentar lagi." John mengiyakan.

Akhirnya, suatu ketika sang istri jatuh sakit. John, melihat hidup istrinya sudah tidak lama lagi, lalu dia menanyakan kembali kepada istrinya tentang pita kuning itu. Sang istri tersenyum dan berkata, 
"Baiklah John, kau boleh melepas pita itu sekarang."
Dengan hati berdebar, perlahan-lahan, John melepas pita kuning di leher istrinya. 
Dan bersamaan dengan jatuhnya pita kuning itu ke lantai, kepala sang istri pun ikut menggelinding jatuh.

Monday, January 15, 2018

Creepypasta 'Orang Tuaku Tidak Pernah Percaya Padaku'

Creepypasta 'Orang Tuaku Tidak Pernah Percaya Padaku'

Orang Tuaku Tidak Pernah Percaya Padaku

Saat umurku dua tahun, mama dan papa tak pernah memercayaiku saat aku membangunkan mereka dengan teriakan histeris, tubuh gemetar dan bermandikan keringat.
Mereka hanya menidurkanku kembali.

Saat umurku lima tahun, mama dan papa tak pernah memercayaiku saat dengan kata-kata gugup dan panik, kucoba menjelaskan suara aneh yang muncul dari bawah lantai kamar.
Mereka mengatakan bahwa suara tersebut hanya papan lantai yang bergesakan dengan angin.

Saat umurku tujuh tahun, mama dan papa tak pernah memercayaiku saat kemudian kusampaikan pada mereka, mengenai ancaman dari bisikan-bisikan ganjil yang terdengar saat malam.
Mereka mengatakan bahwa aku hanya berhalusianasi karena kurang tidur.

Saat umurku sembilan tahun, mama dan papa tak pernah memercayaiku saat aku terbangun dengan luka di tangan dan kaki, serta rambut yang lepas dari kulit kepala.
Mereka mengatakan itu semua hanyalah ulahku yang kulakukan tanpa sadar saat aku tertidur.

Saat umurku 12 tahun, mama dan papa tak pernah memercayaiku ketika kuceritakan kengerian saat bertatap muka dengan sosok dengan mulut sangat lebar di depan pintu kamar. Kami saling menatap dan terasa seperti berjam-jam lamanya tanpa berkedip, sampai kemudian sosok itu menutup pintu dengan perlahan.
Orang tuaku bilang bahwa hal itu hanyalah imajinasiku saja.

Saat berumur 15 tahun, aku tak memercayai orang tuaku ketika suara jeritan mereka merobek keheningan malam. Kuyakinkan diri bahwa apa yang kudengar hanyalah angin yang berembus kencang. Atau mungkin hanya imajinasi dan mungkin, aku hanya kurang tidur saja?
Jika mengingat kembali, aku hanya ingat satu hal.
Saat itu aku tersenyum.

Sunday, January 14, 2018

Kumpulan Cerpen Horror Part 4 (Content Warning)


Kembali update untuk Kumpulan Cerpen Horror sekarang yang ke part 4 nya, jika kalian ingin membaca part sebelumnya kalian bisa ketik di search bar Kumpulan Cerpen Horror, selamat membaca.

PULIH

Ayahku berjalan menuju lapangan. Dia sudah tak sabar ingin bermain sepak bola denganku. Namun bukan hanya denganku saja, sebenarnya ini rekreasi keluarga. Ayahku ingin merayakan kesembuhan ibuku yang 6 bulan ini sudah melewati masa sakitnya. Ditambah pula ayahku memilih tempat rekreasi yang sangat jauh dari keramaian kota, bahkan bisa dibilang terpencil. Ibuku mengidap kanker serviks dan kini ia bisa keluar rumah sakit karena telah sembuh, meskipun kini ibuku tak memiliki rambut karena kemoterapi.

"Nak, dimana ibu?" Tanya Ayah.
"Tunggu ibu dia masih dibelakang" kataku.
Ayahku yang tak sabar ingin bermain sepak bola terus meminta bola untuk dimainkan, namun kami lupa membeli bolanya.
"Dengan apa kita main, Ayah?" Tanyaku.
"Kita akan be-" Ayahku terdiam ketika melihat seseorang berbadan kekar memegang sesuatu.
"Aku sudah lama tak main bola, dan kudengar kalian kesulitan mendapatkan bola untuk bermain iya kan? Emm.. ngomong-omong bolehkah aku ikut bermain dengan kalian?" Kata orang itu sambil tersenyum memegang kepala ibuku.
"Disini sangat terpencil, dan jujur aku terganggu dengan kehadiran manusia seperti kalian. Ini bola yang bisa kalian mainkan, berhubung kepala ini bulat seperti bola sepak." Dia melempar kepala ibuku ke tanah dan seketika itu pula ia menyeringai dan mengambil golok berdarah dibelakangnya.


TELEPHONE

Malam itu aku ada rencana untuk pergi ke rumah teman ku untuk belajar kelompok bersama, setelah kurang lebih 1 jam aku dalam perjalanan akhir nya tiba juga di rumah teman ku.
Rumah nya tidak terlalu bagus dan tidak juga terlalu jelek, ketika aku sampai di depan pintu rumah nya aku merasakan hawa yang tidak sedap dan sedikit membuat diriku merinding tapi aku mencoba untuk menenangkan diriku sembari mengetok pintu rumah.

''tok..tok..tok'' ketuk ku memanggil teman ku Andi.
Seketika pintu rumah teman ku pun terbuka dan aku langsung di sambut oleh andi dan Teman-teman yang lain.

Kebetulan keluarga Andi sedang tidak di rumah jadi Andi lah yang menempati nya sekarang, kami memang di bagi berkelompok dan aku mendapat kan kelompok yang beranggotakan 8 orang.
Setelah agak lama kami belajar bersama tiba-tiba aku kebelet ingin ke WC, aku pun langsung berlari karna sudah kebelet pipis, setelah aku selesai pipis tiba-tiba Hp ku berbunyi, dengan refleks aku segera mengangkat telepon itu dan ku lihat nomor kontak nya ''sepertinya aku kenal nomor ini" pikir ku.
Setelah ku jawab seketika itu juga tubuh ku menjadi kaku dan pucat dan pandangan ku kosong menatap Hp
''Halo Diki ini Andi? oh ya soal kerja kelompok buat minggu depan kita tunda dulu ya, soal nya aku gak jadi tinggal di rumah, aku lagi ikut keluarga ke jawa buat wisudahan kakak ku"
Setelah mendengar kabar itu jantungku berdegup kencang dan segera aku bergegas keluar dari rumah andi.
Ketika aku melewati teras aku tidak melihat teman teman ku yang lain hanya keheningan semata, segera aku bergegas mengepak barang-barang ku dan langsung pergi meninggal kan rumah Andi, heran nya aku ketika melihat ke arah rumah andi dari kejauhan aku melihat 8 orang teman ku tadi menatap kosong ke arah ku tanpa sepatah katapun dan menyeringai lebar dengan mulut di penuhi gigi taring dan darah. Hanifah Azizah


ANTARA KUNTILANAK & BAKIAK


Malam ini aku terbangun karena mendadak ingin ke kamar kecil. Kakiku beranjak keluar kamar, mataku melihat ibu dan sibungsu Fikri masih tidur lelap diruang tengah. Tadinya aku ingin membangunkan ibu untuk mengantarku, tapi mendadak aku sama sekali tak tega membangunkannya, sepertinya ibu kelelahan apalagi sepanjang perjalanan tadi ibu mengais Fikri yang rewel. Jadi lebih baik aku kembali ke kamar untuk membangunkan Aisyah saja.

"Syah, Aisyah bangun!" Tanganku coba menggoyang-goyangkan badannya. Tapi hanya erangan tak jelas yang keluar dari mulutnya. Ia memang sangat susah untuk dibangunkan. Mau tak mau aku pencet hidungnya. Biasanya dengan cara ini dia akan bangun. "Kakak apaan ih? Aisyah ngantuk!" Ia mendumel kesal padaku dengan cemberut.
"Syah antar kakak ke luar, kebelet pipis nih," pintaku. Dirumah nenek memang tak ada kamar mandinya. Hanya ada empang disamping yang diatasnya ada air pancuran yang dikelilingi oleh anyaman bambu.
"Ah sama Nanda aja sana. Aisyah males keluar," gumamnya lalu ia membalikkan posisi badannya menjadi menyamping kemudian kembali tidur.

Berhubung Aisyah tak mau mengantarku, jadi aku memilih membangunkan Nanda yang tertidur disebelah Aisyah. "Nanda, bangun Nan!
"Kenapa kak?"ujarnya sambil mengucek matanya.
"Antar kakak keluar yuk! Kakak kebelet!
"Ih kakak udah gede juga. Kakak bangunin aja Rofatun atau Aisyah," gumamnya lalu terlelap kembali.
Aku menghela nafas kesal. Tak ada pilihan lain selain membangunkan Rofatun. "Fa, Rofa bangun!" aku menggoyang-goyangkan badannya. Mudah-mudahan ia mau mengantarku.
Ia menguap lebar-lebar sambil mengucek matanya. "Kenapa kak?"
"Antar kakak keluar ayo!" Gumamku. Tanpa ba bi bu aku menarik tangannya hingga ia terduduk.
"Aku ngantuk, males! kakak minta antar sama Aisyah atau Nanda," gumamnya lalu kembali berbaring dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

Mataku memandang mereka dengan perasaan kesal. Mereka benar-benar tak ada rasa persaudaraannya. Tak ada pilihan selain aku pergi keluar sendirian. Dengan bermodalkan nyali sedikit aku membuka pintu dapur yang menghubungkanku keluar. Baru saja kakiku melangkah, udara dingin sudah menyergapku, angin berhembus meniup helaian rambutku dan membuat bulu kudukku meremang. Tak jauh dari rumah nenek aku dapat melihat ada kebun rumpun bambu yang bergerek-gerak tertiup angin.
Aku melangkahkan kaki ke arah pancuran, mendadak telingaku menangkap seperti ada orang disana memainkan air. Namun aku tak bisa melihatnya karena terhalang oleh anyaman bambu. Aku juga tak berani melihatnya, nanti aku di sangka mengintip. Jadi terpaksa aku harus menunggunya.
Sepuluh menit aku menunggu. Aku sudah tak kuat lagi menahannya. Jadi ku putuskan untuk menghampirinya, dari pada nanti aku pipis di celana. Itu lebih memalukan.

Berhubung malam ini terang cahaya bulan aku bisa melihat sosok yang membelakangiku didalam sana. Ia seorang perempuan berambut panjang.
"Mbak udah belum, saya kebelet pipis nih," kataku dari luar.
Bukannya menjawab si mbaknya malah tertawa terkikik membuat bulu kudukku meremang.
"Mbak saya serius, jangan main-main. Saya beneran kebelet nih!

Tubuhku tersentak kaget saat si mbak menengok ke arahku dengan memutarkan kepalanya 180 derajat. Mataku bisa melihat wajahnya yang pucat di iringi tawanya yang mengerikan. Mendadak aku teringat perkataan nenek, bahwa kita hanya boleh takut pada Tuhan dan kita tak boleh takut dengan makhluk yang lebih rendah derajatnya dari manusia. Jadi aku mencopotkan bakiak nenek yang ku pakai. Lalu melemparkannya tepat diwajah si mbaknya. Hingga ia pun berhenti terkikik. Michan Toby


MAKAN MALAM


Suasana malam ini sangat dingin dan sepi, mungkin karena aku harus beradaptasi dengan lingkungan baru disini. Malam ini aku sedang duduk bersama dengan kedua anakku Jane dan Simon dan suamiku Ed, menyantap makanan yang telah aku siapkan dengan susah payah sedari tadi. Melihat anak pertama ku dan Ed yang menyantap makanannya dengan lahap membuatku bahagia, tapi tidak dengan anak keduaku, ia hanya mengaduk aduk makanannya
Ed : kau kenapa ?
Simon : tak apa ayah
Ed : lalu kenapa kau tak memakan makananmu ?
Simon : aku tak lapar ayah
Ed : oh, baiklah
Begitulah percakapan antara anakku dan ed.
aku sempat berfikir apakah memang Ia tidak lapar, padahal aku tidak pernah memberinya uang jajan sepeserpun, hanya bekal yang ku berikan pada saat ia pergi ke sekolah dan itupun selalu dibawa kembali olehnya dengan keadaan utuh. Malam itu kami lewatkan dengan simon yang tidak menyentuh makanannya.

Malam berikutnya aku membuat makanan kesukaan simon, udang goreng, dengan ayam goreng, Ia pasti memakan makanannya kali ini, karena ini adalah makanan kesukaannya. Seperti biasa Jane sangat lahap memakan makanannya, tapi dugaanku sepertinya salah, Ia hanya memainkan makanannya
Ed : Kau kenapa lagi simon ?
Simon : tak apa ayah
Ed : lalu kenapa kau tak memakan makananmu lagi ?, padahal ayah tau kau sangat menyukai udang dan ayam goreng buatan ibumu
Simon : aku hanya tak lapar ayah
Ed : dengar simon, ayah tau ini berat untukmu, kita harus berpindah ke rumah seperti ini, kita semua juga merasakan hal yang sama, ayah, ibumu, dan kakakmu, bukan hanya kau simon, ayah rasa ini pilihan terbaik kita untuk tetap bertahan hidup
Simon : tak apa ayah aku suka disini
Ed : baiklah kalau begitu pergi ke kamarmu

Begitulah percapakan anakku simon dan suamiku ed, simon pun berlalu ke kamarnya. Setelah selesai makan malam aku langsung membereskan semua nya dan pergi ke kamarku, Ed telah terlebih dahulu pergi ke kamarnya, terlihat dari muka frustasi ed yang memikirkan kondisi anakku saat aku merapikan meja makan. Setelah sampai di kamar aku tak menemukan keberadaan ed, mungkin Ia sedang pergi ke kamar anakku.

Aku langsung berbaring di kasur, dan tak lama kemudian aku terlelap
Simon : terima kasih ayah ini sangat lezat
Ed : apapun kan kulakukan untuk mu nak
Samar samar aku mendengar percakapan dari anakku Simon dan Ed.
Aku terbangun dari tidurku, tapi tubuhku tak bisa bergerak rasanya lemas sekali, seiring dengan pandanganku yang memudar, aku mulai kehilangan kesadaranku dan pandanganku sekarang menjadi gelap.


TAWA YANG PEDIH

Tommy, seorang remaja indigo yang sering mengalami serangan jantung. Tommy juga anak yang pendiam, dia menghabiskan hari-harinya di dalam rumah. Tommy adalah anak yatim. Ayahnya meninggal akibat kecelakaan maut. Kini ia tinggal hanya bersama ibunya. Namun, suatu hari Tommy mendapat berita yang membuatnya kaget tak terhingga. Ibunya meninggal akibat penyaki kanker yang di idapnya.

Hati Tommy remuk. Pecah berkeping-keping. Jiwanya bergejolak.
Suatu hari Tommy didatangi oleh arwah ibunya. Sosoknya begitu menyeramkan. Matanya merah darah, rambutnya panjang terurai. Wajahnya dipenuhi dengan luka.
Batin Tommy melambung tinggi. Jantungnya berdetak kencang. Raganya robek sudah. Ditambah lagi kelebihan indigonya yang membuatnya tertekan dan semakin tertekan. Kesadaran Tommy menghilang tanpa jejak. Meninggalkannya tanpa berpamitan. Tommy sudah tak waras. Hingga suatu ketika Tommy dikirim ke rumah sakit jiwa. Tommy berteriak. Dia meronta, menjerit sembari tertawa terbahak-bahak.

"AKU BUKAN ORANG GILA! AKU BUKAN ORANG GILA! HAHAHAHAHAHAA!!!" jerit Tommy. Dia tertawa dengan keras. Namun terdengar memilukan. Jeritannya semakin hebat dan membuat batin menjadi terkoyak.
"AAAA!!! AHAHAHAHAAA!!!" jeritnya sembari menitikkan air mata. Tawanya semakin keras dan semakin keras. Hingga beberapa hari setelahnya, Tommy tewas menghembuskan nafas terakhirnya. Dia meninggal akibat serangan jantung. Cerpen Horor

Nuclear Man : Hisashi Ouchi

Nuclear Man : Hisashi Ouchi

Kecelakaan itu terjadi pada 30 September 1999, ketika Hisashi Ouchi dan dua rekannya sedang memindahkan tujuh ember uranil nitrat ke tangki pengendapan.

Setelah ia hampir mencapai tangki, tiba-tiba terjadi reaksi berantai yang tidak terkontrol dan memuntahkan partikel radiasi.
Jumlah energi yang mengenai Ouchi setara dengan hiposenter bom atom Hiroshima.

Ouchi adalah orang terdekat dengan tangki, sedangkan dua rekannya berjarak sekitar empat meter.
Kecelakaan nuklir ini menjadi bencana nuklir terburuk setelah yang terjadi di Fukushima dan Daiichi.
Dalam tragedi tersebut, Ouchi terkena radiasi sebesar 17 Sievert (satuan efek biologis akibat radiasi), padahal 8 Sievert saja sudah sangat fatal.
Masing-masing dua rekan yang saat itu bersamanya, Shinohara terkena 10 Sv dan Yokokawa 3 Sv.
Ouchi mengalami nyeri di sekujur tubuh serta mual dan kesulitan bernapas.

Ia juga kehilangan kesadaran di ruang dekontaminasi setelah muntah.
Paparan radiasi yang terjadi pada Ouchi sangat parah sehingga kromosomnya hancur dan jumlah sel darah putihnya anjlok mendekati nol.

Nuclear Man : Hisashi Ouchi

Sebagian besar tubuhnya mengalami luka bakar parah, hingga organ bagian dalamnya pun rusak.
Karena kondisinya semakin memburuk, ia dipindahkan ke Rumah Sakit Universitas Tokyo dan kabarnya menjalani transfusi sel induk perifer pertama di dunia.

Ia diberi banyak darah, cairan, dan obat-obatan yang bahkan saat itu belum tersedia di Jepang.
Dia juga harus menjalani transplantasi kulit karena semua jaringan kulit dan pori-porinya rusak.
Setelah dirawat selama seminggu, Ouchi berhasil mengatakan, "Aku tidak tahan lagi, aku bukan kelinci percobaan."

Setelah sempat berjuang selama 83 hari, Ouchi meninggal karena gangguan akut pada sistem organnya.
Badan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menyatakan dia meninggal pada 21 Desember 1999, pukul 11.21 waktu setempat.
Ouchi tercatat sebagai warga Jepang kedua yang mati setelah cedera akibat radiasi nuklir sejak tahun 1954.

HCI

Saturday, January 13, 2018

Penjelasan Tentang Sumpah Pocong

Penjelasan Tentang Sumpah Pocong

Mungkin kamu sudah tidak asing dengan sumpah pocong ya? Istilah ini dipakai untuk menamai suatu ritual sumpah atau pernyatan yang tidak main-main. Ketika seseorang melaksanakan sumpah pocong, dia haruslah siap dengan risiko besar nya. Bukan cuma sekedar celaka jika bohong atau melanggar sumpah ini, tapi hal-hal mengerikan lainnya.

Dinamakan sumpah pocong karena pada prosesinya benar-benar memakai atribut selayaknya mayat, lengkap dengan kain kafan, hingga konon juga dimandikan seperti layaknya mayit sungguhan.
Bicara mengenai histori, nyaris tidak ada satu pun literatur yang membahas secara khusus tentang sumpah pocong ini. Tapi, menurut beberapa orang lanjut usia, sumpah ini telah ada sejak zaman dulu sekali dan menjadi semacam ritual yang kerap di jalankan.

Diketahui, sumpah ini berasal dari tradisi beberapa daerah di Jawa. Sumpah pocong ini dilakukan oleh sejumlah orang Muslim, meskipun demikian, tidak ada aturan di dalam Islam soal sumpah pocong ini. Apabila berbicara argumen mengapa harus menggunakan vigur pocong, bisa jadi karena pocong menggambarkan kematian.

Sumpah Pocong sebenarnya dilakukan untuk membuktikan suatu tuduhan atau kasus yang sedikit atau bahkan tidak memiliki bukti sama sekali. Sehingga tuduhan akan dibebaskan dari masalah, jika orang tersebut benar tidak bersalah dan mau melakukan sumpah pocong agar semua orang percaya bahwa dirinya tidak bersalah.

Namun, Tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan sumpah pocong. Jika dirasa masalah bisa diselesaikankan melalui kekeluargaan atau melalui sidang, maka sumpah pocong tidak perlu dilakukan. Tetapi apabila masalah tersebut tidak bisa diselesaikan baik melalui pengadilan atau kekeluargaan, maka sumpah pocong ini bisa dilaksanakan. Sederhana nya, Sunpah Pocong ini adalah cara alternatif untuk menyelesaikan perkara dengan Tuhan langsung sebagai hakimnya.

Wahh ngeri ya kalau sudah bawa-bawa nama Tuhan. Tapi sebenarnya adakah persoalan yang tidak bisa diselesaikan melalui jalan pengadilan? Tentu saja ada, contohnya persoalan santet, sihir, fitnah, ataupun kejadian-kejadian yang tidak ada buktinya.
Bukan hanya untuk menyelesaikan hal pelik yang besar serta tak teratasi oleh cara biasa, Sumpah pocong juga dipakai untuk mengungkapkan suatu kesaksian.

Orang yang sedang melakukan tradisi Sumpah Pocong akan dibaringkan kemudian dibalut dengan kain kafan (dipocongi) seperti orang yang meninggal pada umumnya. Tapi, ada juga yang melakukan sumpah pocong dengan carayang berbeda yaitu dengan mengkrudungi orang yang sumpah pocong dengan warna putih, dengan posisi duduk. Selanjutnya mengucapkan sumpah atau kesaksian dengan dipimpin oleh tokoh agama setempat.

Banyak pihak yang percaya bahwa Sumpah Pocong ini sangat besar resikonya, bahkan mengandung kutukan yang menyeramkan. Beberapa rumor mengatakan orang yang melanggar sumpah pocong ini akan dihantui oleh sesuatu menyeramkan, bahkan ada yang mengalami kematian.
Pada dasarnya, Sumpah pocong dilakukan untuk memberikan dorongan psikologis pada pengucap sumpah untuk tidak berdusta. Sehingga, orang yang melakukan sumpah pocong akan menerima resiko jika sampai orang itu berbohong. Bisa jadi, efek dihantui sosok menyeramkan adalah hasil dari sugesti dan tekanan psikologi dari orang yang melanggar sumpah pocong ini.

Memang, sumpah ini sangat mengerikan karena jika sampai ada orang yang berbohong maka hukumannya bukan hanya berdosa tapi bisa saja mati ataupun tersiksa seumur hidup. Bersumpah atas nama Tuhan memang lah teramat berat akibatnya, terlebih jika sumpah atau kesaksian itu palsu.

CHI

Friday, January 12, 2018

4 Fakta Tentang Lavender Town Syndrome

4 Fakta Tentang Lavender Town Syndrome

4 Fakta Tentang Lavender Town Syndrome

(Disarankan membaca postingan tentang lavender town yang sebelumnya agar lebih mudah memahami)
WARNING:

Disaat saya membaca mengenai lavender town syndrome saya mengetahui ada yang aneh dari kisah ini saya pribadi sedikit apatis dengan kisah ini, namun saya bingung apa yang salah dengan rumor sindrom lavender town ini dan dari bagian mana saya harus memulai menyelidiki atau mencari kebenaran dari kisah ini.

Saat pencarian itu saya menemui beberapa fakta yang menarik. Fakta fakta ini akan saya bagi dalan beberapa poin agar lebih mudah dipahami.

1. 2000 Anak Bunuh Diri
Ketika saya membaca dan mengetahui dampak dari lavender town ini saya sangat terkejut karena 2000 nyawa bukan angka yg sedikit saya berusaha memulai pencarian saya dari sini. Dan fakta yang saya dapat:
tahun 1990 an angka bunuh diri di jepang memang meningkat tapi bukan terhadap anak kecil korbannya adalah orang dewasa dan ini terjadi karena krisis ekonomi pada masa itu.
Krisis ekonomi ini berlangsung dari tahun 1990 hingga tahun 2000 salah satu kritis moneter terburuk yg pernah ada dalam sejarah yg biasa disebut "dekade yang hilang dari Jepang"
Dan sedikit informasi tambahan nampaknya tidak ada berusaha media yang memberitakan tentang anak yang bunuh diri di jepang pada tahun 1996 (karena tahun ini pokemon red dirilis di Jepang).
saya berusaha menggunakan berbagai kata kunci dan saya tidak menemukan. Satu pun media yang membahas tentang kasus bunuh diri anak dalam jumlah besar pada tahun 1996 di jepang, padahal jika ini benar benar terjadi ini adalah suatu kejadian yg luar biasa
dan mengetahui fakta kalau tidak ada satupun media yang meliput hal ini membuat keraguan saya bertambah terhadap rumor lavender town sindrom.

2. Komposer Dari Seri Pokemon Red
Saya memerlukan banyak bukti untuk meyakinkan diri saya sendiri dan satu fakta belum cukup untuk itu. Saya berusaha mencari komposer musik dari pokemon red yang seharusnya menjadi orang yg paling bertanggung jawab mengenai kematian 2000 nyawa jika rumor lavender town sindrom benar benar terjadi.
Tidak perlu usaha lebih menemui siapa komposer musik ini dengan bantuan wikipedia saya sudah mendapatkan data dan fakta yg menarik.
Komposer music di pokemon red adalah junichi masuda. Dia menjadi komposer di banyak series pokemon, bahkan ia menjadi komposer di banyak series pokemon contohnya adalah series pokemon go atau yang terbaru ultra sun dan ultra moon yang rilis tahun 2017.
Jika orang ini benar benar bertanggung jawab tentang nyawa 2000 anak kenapa saat ini dia masih dapat bebas dan terus berkarya? Pikirkan dan jawab lalu simpan jawaban itu untuk meyakinkan diri kalian.

3. Musik Dapat Mempengaruhi Kreatifitas, Emosi, Maupun Pikiran, FAKTA.
Musik memang dapat mempengaruhi pikiran, emosional, otak, kreatifitas, maupun imajinasi serta kesadaran. Tapi musik jenis apa atau bagaimana cara kerjanya? Jawabannya adalah binaural beats.
(untuk informasi lebih lengkap tentang binaural beats bisa kamu cari di google)
Secara spesifikasi memang konsol gba memungkinkan untuk menghasilkan binaural beats namun pada saat tahun 1996 dimana saat itu peralatannya belum memadai karena kebanyakan hanya menggunakan satu speaker yang nampaknya tidak akan berpengaruh atau menimbulkan efek binaural beats.
karena pada dasarnya bineaural beats bekerja dengan cara melibatkan dua frekuensi suara yg berbeda. Jadi nampaknya jikapun benar pada masa itu musik lavender town mengandung unsur binaural beats nampaknya seharusnya pada "masa itu" belum berefek sama sekali karena keterbatasan kemampuan perangkat.
Dan fakta terakhir

4. Awal Rumor Pertama Lavender Sindrom.
Rumor pertama muncul pada tahun 2005 di situs 2 chan tentang music Lavender town ini namun ini tidak ada menjelaskan tentang lagu yg dapat memicu bunuh. Diri. Namun ada penjelasan tentang rasa sakit kepala migrain yang dialami oleh anak anak setelah mendengar lagu ini itupun infonya belum ada bukti atau masih di ragukan kebenarannya.
Dan nampaknya rumor tersebut terus membesar seiring waktu dan terus dibumbui hingga menimbulkan runor rumor yang lebih seram melibatkan. Kutukan, bunuh diri, dan kematian. Seperti bola salju, bergulir dan makin membesar.
Sekian fakta yang dapat saya sampaikan mengenai lavender town syndrom ini semoga dapat menjadi referensi bagi kamu agar dapat menentukan untuk mempercayai atau menganggap lavender town syndom ini hoax.

HCI