Monday, November 20, 2017

Kisah Nyata 'Seandainya Dulu Aku Sudah Mengerti Itu Pocong'

Kisah Nyata 'Seandainya Dulu Aku Sudah Mengerti Itu Pocong'

Kisah Nyata : Seandanya Dulu Aku Sudah Mengerti Itu Pocong
By : Unknow (maaf lupa nama penulisnya)

Kisah ini sudah terpendam begitu lama.

Jakarta tahun 2005
Ketika aku masih kecil dan masih belum mengerti tentang hewan jadi-jadian.
Dahulu semenjak adanya sepatu roda, aku selalu bermain di halaman depan rumah mengejar dan memelihara banyak hewan.
Hingga akhirnya aku terjatuh dengan kencang pada saat bermain, kaki ini terasa sakit dengan luka yang menganga, hingga akhirnya aku pun harus pergi meninggalkan hewan-hewan peliharaan.
Suatu hari ketika saya tertidur, aku berpikir tentang apakah masih ada hari esok yang indah bersama hewan-hewan kesayangan???

Tapi entahlah, aku jadi bingung, hanya bisa menahan rasa sakit pada kaki ini dan beberapa minggu setelah kaki saya sakit (keseleo gitu) akhirnya aku kembali bermain dengan hewan-hewan peliharaan.
Ada kelinci, ayam, burung pipit, kucing dan lain-lain. aku senang bisa bermain dengan mereka, dan berharap selalu bisa bermain bersama mereka siang atau pun malam. (disinilah moment menakutkan terjadi)
Pada akhirnya, setelah Adzan Ashar aku harus pulang kerumah, sebab semua hewan yang saya pelihara bukanlah di rumah saya, melainkan di rumah tante saya.

Lalu Tibalah Adzan Maghrib, disitu aku tidak lupa untuk Sholat Maghrib di Masjid bersama orang-orang dan bapak-bapak warga sekitar.
Sepulang Sholat Magrib aku bermain bersama teman ku di kebun, bersama kita mencari kunang-kunang yang berkelip-kelip indah.
Disana begitu banyak kunang-kunangnya sehingga lupa untuk pulang ke rumah, tidak lama kemudian aku melihat seekor kelinci putih yang lucu, dari kejauhan aku merasa ingin mengambilnya dan ku taruh di rumah tante bersama hewan lain nya.

Ku hampiri kelinci itu dengan perlahan sedangkan teman ku masih asik mencari kunang-kunang, namun aku tidak mengerti?? mengapa ketika ku dekati ia malah menjauh dan lari?? aku bingung?.
Lalu masuklah kelinci itu ke pepohonan bambu, ku cari dan ketemu, akhirnya aku pun dengan penuh ketidak sabaran mencoba menangkapnya dengan cepat, ketika akan menangkap kelinci yang kuhampiri malah semakin lama semakin besar.
Aku pun berjalan dengan perlahan, hingga akhirnya ia terus tumbuh sebesar orang dewasa, entah siapa dia??. Posisi dia pada waktu itu membelakangiku.

Karna aku masih anak-anak pada saat itu dan belum tahu apa-apa (polos) akhirnya aku pun bertanya kepada dirinya.
Aku : "bang.. abang diam saja? lagi ngapain bang?" tanya ku, tapi orang itu tetap diam.
Dan akhirnya entah kenapa badan ini terasa dingin dan gemetar, siapa yang saya lihat ini? tanya ku dalam hati.

Aku langsung berinisiatif untuk pergi meninggalkannya karna takut, tapi sebelum sempat berbalik badan dia bilang dengan nada yang kurang jelas.

Dia : "Ade jangan kemana-mana, kelincinya ada di sini (sambil berbalik badan)
Sumpah aku tak kuat lihatnya, saking takutnya lalu aku pun menangis memanggil, ibuuuuuuu....
Dengan jantung berdebar-debar aku lari terbirit-birit hingga pipis di celana..
(masih ada dikit lagi ceritanya.. tapi udah gak bagus) selesai..

Ya Allah..Seandainya dulu aku sudah mengerti itu pocong, aku gak bakal nyamperin... mukanya rusak. baunya busuk, tinggi dan kotor.

Artikel Terkait

Kisah Nyata 'Seandainya Dulu Aku Sudah Mengerti Itu Pocong'
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email