Sunday, November 5, 2017

Creepypasta 'Succubus' [Content for Adult]

Kisah Nyata 'Succubus' [Content Warning]

Judul : Succubus
By : Bobocu
Rating : Mature, Adult, "Not For Children" 
Beware : Reverse Rape, Agak Mengarah Ke Sex, Yandere Girl, Blood & Gore

Namaku James Braun, aku adalah seorang tentara angkatan udara, setidaknya begitulah sampai kejadian terkutuk itu terjadi.
Semuanya berawal sekitar sebulan yang lalu ketika aku sedang mampir ketoko buku didekat pangkalan tempatku bertugas, tiba-tiba seorang gadis menghampiriku dan memberiku sebuah undangan, saat aku bertanya kenapa dia memberikan undangan itu kepada orang yang baru dikenalnya sepertiku, dia menjawab bahwa sebenarnya dia sudah lama memperhatikanku. 

Diusiaku yang hampir menginjak 60 tahun, aku masih belum menikah dikarenakan aku masih tak bisa melupakan mantan kekasihku yang sudah lebih dulu meninggalkanku. Menurut rekanku, aku memiliki wajah yang tampan, hanya saja sejak meninggalnya mantan kekasihku aku sudah kehilangan senyumanku. Tapi justru karena itu banyak wanita yang mendekatiku, tapi karena aku masih mencintai mendiang kekasihku, aku mulai menjaga jarak karena aku tak ingin ada yang menggantikan posisinya. Akupun menolak undangan tersebut, tapi gadis yang usianya jauh lebih muda dariku itu memaksa dan akupun menerima undangan tersebut. Undangan itu adalah undangan resital piano yang akan diselanggarakan 3 hari kedepan.

Sejak resital piano tersebut gadis itu berusaha mendekatiku, dan diresital sebelumnya kami berkenalan dan akupun mengetahui namanya yaitu Sarah. Kuakui Sarah memiliki wajah yang cantik dengan bentuk tubuh yg bagus. Aku bertanya padanya kenapa dia mendekati pria tua sepertiku, dan dia menjawab bahwa aku mengingatkannya pada mendiang kakeknya yg telah merawatnya sejak masih bayi setelah kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan. Awalnya tak ada yg aneh dengan ceritanya, tapi dengan begitu terbuka dia menceritakan bahwa mendiang kakeknya pernah memperkosanya, dan sejak saat itu Sarah mulai mencintai kakeknya sendiri. Tapi sebelum dia menyatakan perasaannya, kakeknya sudah lebih dulu meninggal, saat itu aku melihat Sarah meneteskan air matanya, dan tetesan air matanya itu adalah awal dari kesengsaraan yang menghancurkan seluruh hidupku.

Singkat cerita aku dan Sarah semakin dekat, tapi meskipun begitu aku hanya menganggapnya seperti anakku sendiri, tidak lebih. Terkadang Sarah memelukku, menciumku, tapi aku tak terlalu menanggapinya. Hingga suatu hari aku dan Sarah bertengkar. Semua bermula ketika aku menceritakan tentang mendiang kekasihku, dan dengan mudahnya dia berkata untuk mencari wanita yang lain. Mendengar jawabannya aku tak bisa menahan amarahku, dan akupun meninggalkannya tanpa sepatah katapun, dan beberapa minggu kami tak pernah bertemu lagi.

Hari itu Sarah menelponku, tapi tak pernah kuangkat, kemudian dia mengirim pesan yang berisi permohonan maaf dan dia ingin bertemu denganku dicafe tempat kami bertemu biasanya. Awalnya aku tak berniat untuk pergi kesana, tapi otakku yang bodoh ini memaksaku untuk pergi kesana, dan akhirnya akupun menemuinya dicafe tersebut. 
Dimeja sudah siap minuman dan Sarah memintaku untuk duduk. Akupun menurutinya, dan diapun berkata bahwa dia sungguh menyesal karena mengatakan hal kemarin, dia tak mengira bahwa aku akan sebegitu marahnya. Sekali lagi aku melihatnya menangis, dan akupun menyapu air matanya dan membelai rambutnya sambil berkata bahwa aku yang seharusnya minta maaf. Aku mengambil gelas berisi air yang ada dimeja, kemudian meminumnya, dan itu adalah kesalahanku yang paling fatal.

Sekitar 10 menit kemudian aku merasa kepalaku begitu berat dan pandanganku kabur. Aku melihat kearah Sarah dan dia tersenyum kepadaku layaknya berkata 'Selamat tidur'
Aku terbangun diruangan gelap dalam keadaan terikat, aku mencoba berteriak, tapi suaraku tak bisa keluar, dan yang lebih mengerikan, aku tak memakai apa-apa, hanya celana dalamku yang masih menutupi sesuatu diselangkanganku. Tak lama kemudian aku mendengar suara pintu terbuka, dan muncullah Sarah, gadis itu hanya memakai bra dan celana dalamnya, tapi yang membuatku ngeri adalah dia memegang sebuah kapak ditangan kanannya.

Tanpa banyak bicara, Sarah mengayunkan kapak tersebut kekakiku, ya kedua kakiku. Tentu saja saat itu aku merasa sangat kesakitan, tapi apa daya, suaraku tak bisa keluar, dan hanya air mata yang bisa keluar selain darah yang mengucur dikedua kakiku. Kemudian dengan cepat dia memperban kakiku dan berkata.
"Tak perlu khawatir, aku adalah dokter."
Ya kuakui dia mengobati kakiku dengan begitu cekatan layaknya dokter ahli.
Kemudian Sarah membuka branya dan celana dalamnya sambil berkata.
"Kau tahu, wanita yang jatuh cinta bisa melakukan apa saja yg tak pernah bisa kau pikirkan."
Kemudian dia menarik celana dalamku dan akupun telanjang bulat dihadapan wanita untuk pertama kalinya.

Aku mencoba merangkak dengan menggunakan kedua tanganku, tapi apa daya, Sarah yang kakinya masih ada jauh lebih cepat, dan diapun menaiki tubuhku, dan selanjutnya bisa kalian pikirkan sendiri.
Hari demi hari Sarah terus memperlakukanku sebagai pemuas nafsunya, dilantai tempatku terikat masih terlihat sisa spermaku sendiri yang sudah mengering.
Setiap hari Sarah menyuapiku makanan, tentu saja dia tak ingin robot pemuas nafsunya tak bisa berfungsi lagi. Terkadang dia juga memberiku pil biru, dan jika itu terjadi, selama hampir 12 jam dia akan memperkosaku.
Hari itu mendengar sebuah suara, aku mengenal suara itu, itu adalah suara anak buahku Micky, rupanya dia sedang mencariku selama berminggu-minggu dan dia mendapat kesaksian dari seseorang yang melihat Sarah membawaku dalam keadaan mabuk, tentu saja saat itu aku tidak mabuk, itu karena obat yang dimasukkannya keminumanku. Aku mencoba berteriak, tapi tetap saja suaraku tak keluar. Tapi aku tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini, akupun terus mencoba hingga tenggorokanku rasanya sangat sakit. Akhirnya suaraku terdengar menggema didalam ruangan tersebut, dan kudengar suara ribut seperti orang bertengkar. 

Beberapa menit kemudian suara ribut itu menghilang setelah suara sesuatu pecah. Pintupun terbuka dan ternyata Sarah berhasil membunuh Micky, satu-satunya harapanku. Sarah mendekatiku dan mengarahkan mulutnya kemulutku, kemudian berkata.
"Tak ada seorangpun yang bisa memisahkan kita, bahkan Tuhan sekalipun."
Diapun berdiri dan membuka semua pakaiannya, dan saat dia melepaskan celana dalamnya-
"Doorrr"
Suara tembakan terdengar, tepat mengenai punggung Sarah. Ternyata itu Micky, dia masih hidup. Dengan marah Sarah mengambil kapak, tapi dengan secepat kilat Micky menembak Sarah tepat ditangannya. Kemudian Micky mendekati Sarah sambil menembakinya. Sarah sudah tak mampu bergerak lagi, dia hanya tertawa terbahak-bahak. Mickypun melepaskan ikatanku lalu mengangkat tubuhku. Aku menoleh kearah Sarah yang masih tertawa, kemudian tawanya berubah jadi tangisan yang lirih.

Dalam tangisannya dia bergumam.
"Aku hanya ingin dicintai, padahal sedikit lagi, kenapa... kenapa."
Akupun berbisik kepada Micky dan memintanya menurunkanku, akupun merangkak kearah Sarah dan mencium dahinya dan berbisik
"Kau tahu, tak ada cinta yang lebih besar dibanding cinta seorang ayah pada anak gadisnya, dan kau sudah seperti anakku sendiri. Dengan kata lain kau sudah mendapatkannya. Jadi kumohon hentikan semua ini."
Aku melihat Sarah menangis tersedu-sedu. Meskipun dia sudah membuatku seperti ini, siapa aku yang tak bisa memaafkan orang lain? Tuhan saja masih bisa memaafkan, kenapa aku tidak.

Sejak saat itu Sarah ditahan atas tuduhan penculikan, percobaan pembunuhan, dan penganiayaan terhadap aparat, dan dia harus dipenjara selama 15 tahun.
Aku yang sudah tak bisa berjalan lagi memutuskan untuk pensiun dan akupun punya banyak waktu untuk mengunjungi Sarah dipenjara, dan aku tak ingin Sarah melakukan hal yang sama kepada orang lain, oleh karena itu aku akan memberinya kasih sayang seorang ayah yang tak pernah didapatkannya sejak kecil.

CHI

Artikel Terkait

Creepypasta 'Succubus' [Content for Adult]
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email