Monday, November 6, 2017

Creepypasta '200 Times'

Creepypasta '200 Times'

Beberapa tahun lalu, lupa persisnya tahun dan bulan berapa, ada suatu kejadian yang Tak akan pernah aku lupakan. Sosok itu, sosok tua yang sekarang tidak pernah muncul di hadapanku selamanya.

Emosinya selalu meluap-luap, sejak kecil aku bingung menyebutnya atau menganggapnya apa,kadang makhluk itu tiba-tiba datang dan mengamuk di rumah, kadang makhluk itu datang dan tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa dan memaksa kita tersenyum bersamanya.

Bertahun-tahun lamanya aku hidup dengan makhluk itu, ibuku selalu melindungiku dari amukannya, tapi terkadang aku pun tak luput dari murka nya, karena kekuatan ibuku tak sebanding denganya.
Dari kecil aku selalu menangis terisak saat usai terkena amukan nya, ataupun melihat ibuku menjadi bulan-bulananya yang tak diketahui penyebab jelasnya. 
Sebagai anak kecil yang tak berdaya aku hanya bisa menangis di kamarku dan mengingat, setiap adegan itu seperti video-video yang tersusun rapi beserta tanggal dan waktunya di otak ku.
Setiap ada kejadian yang membuatku terisak ketakutan aku selalu mencoret dinding pojok kamarku untuk mengingatkan seberapa banyak perlakuan kasar makhluk itu terhadap ku dan ibuku.

Beberapa tahun lalu, aku beranjak remaja dan pikirku ,aku sudah bisa mandiri dan cukup kuat untuk menentangnya, aku menunggu waktu yang pas, saat coretan di dinding kamarku mencapai angka ke 200, mungkin ini seperti selebrasi untuk pencapaianya ku pikir.

Pagi itu pukul 10.30 pagi aku biasa terbangun untuk menikmati kopi panas kesukaanku, buatan ibu. Lalu aku mendengar suara keributan di luar rumahku, dengan santai aku berjalan dari kamar, rumah dan menuju pintu luar, betapa kaget aku melihat makhluk itu menyiksa anjing kesayanganku. Dengan cepat aku memeluknya, dan menahan tendangan-tendangan keras dari makhluk tak ber prikemanusiaan itu. Aku berdoa,entah kepada siapa, supaya ini cepat berakhir, dan benar saja setelah kira-kira setengah jam puas menghujamkan tendangan-tendanganya ke perut, wajah, dan kepala belakangku dia pergi begitu saja. Aku terbangun dan mencium oliver, memastikan dia baik-baik saja
Aku sudah dewasa, aku lebih kuat dan tidak gampang menangis seperti dulu saat kecil, aku mengembalikan oliver ke kandangnya, tersenyum dan bergegas ke kamarku untuk melakukan sesuatu, yap .... Ini dia genap yang ke 200, horee.. Aku tidak sabar memberinya kejutan ini yang aku rencanakan seumur hidupku.

Malam itu seperti biasa dia datang dan diam, aku sudah hafal dengan gaya nya, ku seduhkan kopi seperti biasa, dan semua berjalan seperti yang aku rencanakan, kisaran 30-40 menit semua rancangan sudah terpasang, dia bangun di sebuah gedung kosong yang aku sewa dari uang kerja harianku, luar biasa reaksinya, mengerang-erang seperti ingin memakanku hidup-hidup, hahaha "dia masih tidak berubah" pikirku.

Dengan posisi terikat di sebuah tiang besar dan di ruangan yang gelap aku hanya menyiraminya madu cair yang aku beli di mini market terdekat, kalian tahu? Aku membeli madu ini dua hari sekali, dan kurang lebih aku menyiramkan 65 botol madu cair yang aku beli dari menyisihkan uang kerjaku.
Pantas menurutku dengan kepuasan yang aku dapatkan, melihat dia kegatalan, karena banyaknya nyamuk, dan semut yang mengerumuni badanya, tapi tak hanya sampai sana, ku sayat beberapa urat di persendianya, tak terlalu dalam tapi cukup membuatnya menjerit dan mengutukku.
Sesekali dia meludahiku, aku tersenyum.

Setelah kurang lebih 3 jam bermain aku lelah badanku berlumuran madu dan darah.
Lalu aku memutuskan untuk pulang dan menemui ibuku, tak sabar untuk memberitahunya hari kebebasan kita telah tiba.
Lalu aku menuangkan bensin yang sudah kusiapkan dan mencium kening makhluk itu untuk pertama dan terakhir kali, dan meninggalkanya, aku sempat berpikir, makhuk itu manis juga jika diam dan tak banyak memaki seperti saat aku tinggal barusan, kenapa tidak dari dulu.
Kupetikan korek gas dan ku lempar ke arah makhluk yang sudah tak bergerak itu, sambil melambaikan tangan aku berbisik "selamat hari selebrasi yang ke 200 pak"

Artikel Terkait

Creepypasta '200 Times'
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email