Saturday, November 4, 2017

Kisah Nyata 'Misteri Bersahabat Dengan Nyai Ratu Kidul'

Kisah Nyata 'Misteri Bersahabat Dengan Nyai Ratu Kidul'

Judul : Misteri Bersahabat Dengan Nyai Ratu Kidul
By : Miftah Abdul Fatah

Ini saya copas dari cerita teman
Pada malam yang dingin itu, aku mencoba beraktifitas di dekat pepohonan rindang di halaman rumah kami pada malam hari. 
Sejak kami pindah ke sini, baru malam inilah aku berani kerja di luar. Malam itu, adalah malam Jumat Kliwon, tanggal 20 Juli 2012. Kata tetanggaku, malam Jum’at adalah suatu malam keramat, malam wingit dan malam yang sangat seram. Demikian bagi sebagian masyarakat Jawa tengah, utamanya daerah kami, kabupaten Temanggung. Daerah penghasil tembakau paling berkualitas di Indonesia.
Kami baru saja pindah ke dusun terpencil ini, pada tanggal 21 Juni, Kemis Legi, bulan lalu dan Jakarta ke Kota yang termasuk wilayah karesidenan Kedu, Jawa Tangah. 

Satu-satunya wilayah sejuk yang ada di Jawa tengah karena dekat pegunungan
Ya, baru kali inilah aku mengetik di teras. Dua puluh sembilan hari sebelumnya, aku banyak diam di kamar tidur. Mengetik dengan laptop, note book dan nonton televisi, dengar radio di dalam kamar tertutup. Jika tidak diam, aku berbenah.
Mulai dari menata ruang tamu, dapur, beranda dan menyusun buku-buku di lemari jati, baju-baju dan aksesoris koleksi lukisanku. Sebab masih banyak perabotan yang belum dirapikan. Ketika semua sudah selesai, aku mencari angin di beranda. Menyelesaikan tugas-tugas ku membuat novel, hingga tuntas di tengah malam.

“Sebaiknya jangan di luar Nak, membuat skripsi di dalam aja, angin di luar malam ini nampak terlalu kencang dan kamu bisa masuk angin,” desis mamaku, sengaja keluar rumah untuk menengokku.
“lya Mama, sebentar lagi aku masuk,” jawabku, ringan.
Beberapa saat kemudian, mamaku lalu berlalu meninggalkan aku. Masuk menuju kamar tidurnya. Dan mamaku pamit kepadaku.
“Mama tidur duluan ya,Nak?” imbuh mamaku. Aku mengangguk sambil tersenyum renyah kepada mamaku. Memang, buku itu terlalu memperhatikan aku. Dia sangat cemas bila aku begadang. Dia takut aku sakit. Sebab sejak kecil, tubuhku yang ringkih sangat gampang sekali terserang penyakit. Terutama masuk angin.
“Hati-hati angin duduk, Mama takut kalau kamu terkena angin duduk. Angin duduk itu menyerang jantung dan terjadi penyempitan pembuluh darah ke pompa jantung dan orang bisa meninggal mendadak,” tutur Mama.

Papaku telah tiada. Ayahku meninggal dalam suatu tragedi kecelakaan lalu lintas di pinggir Gunung Dempo, Pagaralam, Sumatera Selatan tahun 1998 lalu. Peristiwa yang membuat kami semua pingsan, tanggal 28 Desember 1998, saat keadaan ekonomi Indonesia hancur total karena krisis ekonomi dunia dari pemerintahan Soeharto tumbang. Kerusuhan disertai pembakaran toko-toko, gedung dan rumah-rumah WNI keturunan bergerinjang hebat di kota-kota besar di Indonesia.
Jenazah ayahku ditemukan dalam jurang sedalam 23 meter dengn mobil pribadinya, Toyota Kijang Komando yang dikendarainya hancur total.

Malam itu bulan terang benderang di atas bumi. Rembulan pumama ke 14 bulat putih yang menghiasi langit. Cakrawala malam langit Temanggung dengan kesyahduannya. Sementara itu ribuan kunang-kunang membanjiri permukaan sawah. Di mana padi sedang mengembang, mulai menguning sebagian. Sebentar lagi akan panen. Sebagian sawah itu milik kami. Baru saja kami beli dengan uang tunjangan pensiun suamiku. Kangmas Harjo Sungkono, ayah dari tiga anak.
Dengan mengucap basmallah, aku mulai menulis. Sebuah order dari penerbit Al Zamzam di Yogyakarta yang meminta aku membuat novel tentang Ratu Kidul. Siapa, mengapa dan di mana Ratu Kidul itu adanya. Novel fiksi tentangTokoh Gaib ini, tentu saja cukup berat dibuat, karena kisah Ratu Kidul masih sawang sinawang, sesuatu yang belum tentu ada.Kisah misteri cerita mistis kisah nyata terbaru.
Bahkan keberadaan berikut eksistensinya, masih di antah berantah. Berbeda dengan kisah percintaan manusia, riwayat rumah tangga dan tokoh terkenal. ltu lebih mudah karena kita bisa melakukan wawancana, membaca referensinya dan mendengarkan kisah di sana dan di sini.apalagi kisah misteri atau mistis Nyai Ratu Kidul yang sering di sebutNyi Roro Kidul masih bisa dikatakan hanya orang tertentu yang mengalaminya.

Sementara untuk Ratu Kidul, sangat berbeda sekali. Karena tokoh ini dianggap orang sebagai hayalan. Dianggap fenomena gaib, legenda dan sesuatu makhluk yang dikeramatkan juga mitos.
Malam itu, aku memulai mengisahkan tokoh ini. Aku meminta kepada Allah Azza Wajalla agar merestuiku menulis ini. Agar tidak sesat dan menyesatkan pembacaku. Sambil mengetik aku mengingat Allah Azza Wajalla dengan zikir inti, subhanallah, walhamdulillah, walailahaillalah, wallahu Akbar. Aku memohon dan berserah diri kepada Sang Khalik, agar jemariku, otakkku, perasaanku, pemikiranku di jalur yang lurus. Tidak bangkok dan tidak dibelokkan oleh siapapun. Termasuk iblis yang jahat.
Ketika introduksi dan lead aku buat sebanyak sepuluh paragraf. Tiba-tiba datang angin deras menerpa halaman rumahku. Pohon bergoyang dan daun serta dahan saling bertabrakan satu sama lain. Suara gemuruh di atas rumahku, bergerinjang hebat seperti ada kereta kuda yang melaju.

Fenomena Penampakkan Gaib Nyai Ratu Kidul
“Oh Tuhan, ada apa ini?” bisikku, dalam hati.
Aku meninggalkan laptop dan berdiri mengawasi pepohonan. Aku melihat bulan bergeser. Meredup lalu menghilang di balik awan gelap.
“Hujan, pasti hujan,” batinku. Petir menyambar tiga kali lalu dibuntuti oleb gemuruh geluduk, kilat dan gerimis yang mulai memercik ke halamanku yang kering.
Sebelum aku menutup laptop dan masuk ke dalam rumah, datang suara bagaikan kereta kuda untuk ke sekian kali di atas rumahku.Tapi, kali ini, kereta kuda itu turun di halaman. Empat ekor kuda membawa kereta panjang dengan gebyok dadaran di tengahnya. Dan sebuah kamarjati ukir, keluar wanita cantik berkemben hijau, bermahkota emas.

Jantungku berdetak hebat dan tubuhku gemetar. Duh Gusti, makhluk apa itu dan siapakah yang datang? Aku tegak kaku berdiri. Semua ini terjadi karena aku kaget dan cemas. Tersentak melihat sosok wanita yang begitu cantik dan anggun. Lebih cantik dari pada perempuan manapun yang ada di dunia. Miss Universe pun, kalah cantik dengan tokoh ini. Siapakah dia? Tanyaku, berbisik.
“Akulah ‘yang kau cari dan engkau butuhkan. Akulah Ratu Laut Selatan. Akulah Nyai Ratu Kidul dan namaku Gusti Rara Mandalika,” desisnya, sambil tersenyum ramah.
“Kau membutuhkan aku dan diamlah di situ. Bila kau mau menulis aku, kau harus mampu mewawancani aku dan aku akan menerangkan semuanya kepadamu tentang aku, cinta, kasih sayang dan kehidupanku utuh,” tuturnya.

“Ma lam ini aku datang untuk menolongmu. Membantumu dalam penulisan karya novel fiksimu tentang aku. Agar jangan menjadikan orang keliru tentang diriku,” sorongnya.
Walau masih syok karena kaget, aku mengangguk juga kepadanya.
“Silakan ibu duduk di sini, aku akan memulai wawancara dengan ibu,” kataku.
Wangi tubuhnya luar biasa. Semerbak bau bunga melati, bunga mawar dan kembang kantil yang harum. Dengan anggun Nyai Ratu duduk dengan tata etika yang sangat sempunna. Ayu kemayu serta lembut dengan cara jawani.

Pengendali kereta turun. Dua orang pria dan tiga pengawal perempuan turun dari kereta dan kupersilahkan duduk di bangku terasku. Mereka duduk tertib dan aku mulai melakukan tanya jawab dengan Nyai Ratu.
Nyal Ratu adalah bangsa jin. Bukan makhluk khusus di luar jin dan malaikat ciptaan Allah Azza Wajalla.
“Saya hidup sudah 4800 tahun di samudera Hindia, di laut selatan tanah Jawa yang ditugaskan untuk merumah di dasar laut. Saya bukanlah penjaga laut, tetapi saya beristana di dasar laut,” ungkapnya, dengan bibir yang lembut berikut gigi putih bersih tertata rapi.
Aku mencatat semua ketenangan Ratu Kidul dan kukerahkan semua pemikiranku untuk mengorek banyak hal dari dirinya. Ratu Kidul, Gusti Rara Mandalika, mengakui tentang percintaannya dengan semua raja-raja Jawa sejak jaman dulu hingga sekarang. Semua Raja Jawa menjadi kekasihnya dan mereka saling sayang menyayangi.
Cerita mistis nyata kisah misteri di datangi oleh gaib nyi roro kidul
“Antara saya dan raja Jawa itu seperti hubungan antara muara dan laut. Saling bersatu walau berbeda jenis,”Lirihnya.

Hujan tiba-tiba berhenti dan langit kembali cerah. RembuIan tersenyum di kesunyian malam, masem mesem bagaikan menyambut riang kehadiran Nyai Ratu Kidul malam itu.
“Engkau akan aku berikan sebuah keris dan keris itu harus dijaga dengan baik. Keris ini aku titipkan kepadamu dan dipelihara dengan baik. Setiap malam satu suro, keris ini pergi ke laut dan jangan dipertanyakan, ke mana dia. Besoknya dia akan pulang dan kembali kepadamu,” kata Nyai Ratu.
Tidak terasa pembicaraanku dengan Nyai Ratu Kidul berlangsung hingga adzan subuh. Nyai Ratu pamit dan mencium keningku dengan mesra, sebelum keretanya berangkat bergemuruh di atas persawahan daerah kami. Pergi ke arah selatan menuju Samudera Hindia. Keris titipan Nyai Ratu aku simpan rapih di dalam lemariku. Aku langsung ambil wudu’ dan melakukan sembahyang subuh.

Setelah sholat subuh, aku zikir dan wiridan hingga tertidur karena lelah. Anak gadisku, Yuanita, 14 tahun, yang duduk di kelas tiga SMP Saparna Temanggung, membangunkan aku.
“Mama, aku mau pergi ke sekolah dan aku telah membuat roti bakar sebagai bekal,” katanya. Aku mencium anakku dan meminta dia berhati-hati dijalan.Yuanita membawa motor matic beat dan setiap hari dia menggunakan kendaraan itu pulang pergi ke sekolah.
Pada malam harinya aku dikejutkan oleh suara perempuan nyinden. Lagu Jawa berbahasa kromo inggil, seperti suara para sinden wayang kulit Ki Manteb Sudarsono. Aku mencari sumber suara dan mengendap-endap dari mana suara itu muncul.

Arkian, ternyata sumber suara dari dalam lemari. Keris tangguh Kediri isoteris semar mesem pemberian Nyai Ratu itulah yang nyinden, menyanyi. Begitu aku pegang, keris itu langsung diam dan tidak bersuara sama sekali. Ternyata, keris itu hanya menggoda. Dia ingin aku pegang dan aku perhatikan.
“Dia seperti bayi yang menangis minta susu. Setelah diberi susu, bayi akan diam. Demikian dengan keris itu,” ungkap Nyai Ratu, di hari lainnya saat mendatangi aku.
Keris Titipan Nyai Roro Kidul
Kini aku bersahabat dengan keris titipan gaib itu. Aku selalu menyempatkan diri untuk melihatnya di setiap hari. Menjamah dan mengelüsnya seperti aku mengelus seorang boçah. Kéris itu ternyata hidup. Berisi jin anak asuh Nya Ratu Kidul. Jin wanita bernama Dewi Sarwastuti dan Dewi Anggita Muriata. Dua jin gadis itu akan membantuku dan memberikan energi positif berlebih kepadaku. Sungguh aku beruntung memilikinya keris itu dan dipercaya Nyai Ratu untuk merawatnya. Alhamdulillah.

Setelah sebulan aku mengetik, novelku pun jadi. Aku telah menyelesaikan 190.000 karakter dan dicetak 100 halamn. Novel itu diterjemahkan langsung ke dalam bahasa Belanda dan beredar di Eropa Barat. Laris di lnggris dan laris pula di Belanda. Bahkan di Amerika Selatan pun, permintaan begitu banyak. Baik itu di Suriname, Guyana maupun di Puerto Rico.
Belakangan aku banyak diminta seminar tentang makhluk gaib Kerajaan Samudera Hindia di Suriname, Belanda dan Inggris. Dari seminar ini aku mendapat banyak pengalaman hidup, berbagi pengalaman dan mendapatkan uang.berlimpah.

Setiap kali aku berangkat ke Eropa dan Amerika Selatan, Nyai Ratu selalu hadir dalam kehidupanku. Nyai menemaniku dan membantuku memuluskan setiap urusanku. Kata Nyai Ratu, beliau diperintah oleh Penguasa Tunggal jagatraya untuk membantuku dan menolongku setiap aku menemui kesulitan hidup.
“Maka itu, maka rajinlah berzikir dan memuji kebesanan Allah Azza Wajalla, karena Allah telah mengutus aji Jin Laut Selatan untuk bersamaku, berteman dan saling mencintai denganku. Hubunganku sebagai manusia dengan alam jin, Ratu Laut, telah menjadikan semua urusanku mudah.
itulah kisah seseorang yang didatangi oleh Nyai Ratu Kidul dengan sangat baik.

CHI

Artikel Terkait

Kisah Nyata 'Misteri Bersahabat Dengan Nyai Ratu Kidul'
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email